Ilustrasi e-commerce (IDN Times/Arief Rahmat)
Webber melanjutkan, Jet Commerce mencatat bahwa konsumen tidak mempersiapkan kebutuhan Ramadan jauh-jauh hari sebelum memasuki bulan puasa, seperti yang biasanya terjadi. Hal ini ditunjukkan dari peningkatan tertinggi jumlah pesanan yang justru terjadi pada minggu pertama di bulan Ramadan, yakni meningkat 54 persen dari jumlah pesanan seminggu sebelum memasuki bulan Ramadan.
Jet Commerce juga menemukan fakta bahwa jumlah penjualan terbanyak terjadi pada minggu kedua dan ketiga pada bulan Ramadan tahun ini. Pada minggu kedua terjadi 27 persen penjualan dan pada minggu ketiga terjadi 29 persen penjualan dari total keseluruhan penjualan selama bulan Ramadan.
"Puncak nilai transaksi tertinggi juga terjadi pada waktu yang sama, yaitu di tanggal 5 dan 11 Mei 2020 atau pada minggu kedua dan ketiga Ramadan. Itu merupakan periode utama masa kampanye Ramadan yang diselenggarakan berbagai platform e-commerce di Indonesia," ungkapnya.
Dengan kata lain, lanjut Webber, konsumen turut memanfaatkan momentum kampanye untuk berbelanja online. Tidak hanya itu, waktu paling aktif bagi konsumen dalam berbelanja online selama Ramadan terjadi pada pukul 00.00–02.00 dini hari dan pukul 09.00–12.00.
“Selalu ada pola–pola tertentu yang terjadi pada momen-momen spesial seperti bulan Ramadan. Di masa pandemik seperti ini telah mendorong penetrasi bisnis e-commerce menjadi semakin besar dan menjangkau ke berbagai daerah. Untuk itu, Jet Commerce selalu mempelajari pola-pola konsumen dalam berbelanja online yang terjadi dari tahun ke tahun untuk membantu pertumbuhan bisnis para mitra kami dengan mendapatkan hasil yang maksimal melalui e-commerce,” sambung Webber.