Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Jokowi dialog dengan petani di Jawa Tengah pada Selasa (14/12/2021). (dok. Biro Pers Kepresidenan)
Presiden Jokowi dialog dengan petani di Jawa Tengah pada Selasa (14/12/2021). (dok. Biro Pers Kepresidenan)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo disebut mampu mengendalikan inflasi tetap pada level rendah selama hampir 10 tahun memimpin Indonesia. Konsistensi tersebut pun diakui Ekonom Senior INDEF, Faisal Basri sebagai satu prestasi yang dibuat Jokowi untuk Indonesia.

Namun, Faisal secara tegas menyatakan inflasi rendah tersebut bersifat semu lantaran metode injak kaki yang digunakan Jokowi untuk mengendalikan inflasi agar tetap rendah.

"Terlepas dari caranya, ternyata cara Pak Jokowi mengendalikan inflasi itu dengan metode injak kaki, bukan memperbaiki pasokan, bukan memperbaiki logistik, tapi lebih pada injak kaki. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia ada polisi pangan, ada satgas pangan" ujar Faisal, dalam Webinar bertema 'Harga Kian Mahal, Recovery Terganggu?' pada Kamis (7/4/2022).

1. Jokowi ingin cara cepat dalam menghasilkan inflasi rendah

Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Jokowi, sambung Faisal, melakukan metode tersebut guna menghasilkan inflasi yang rendah. Hal itu ditambah dengan gelontoran subsidi yang sangat besar untuk masyarakat.

"Dengan cara-cara yang ingin hasil cepat nah akhirnya subsidi ini menggelembung dan adanya krisis perang saat ini subsidi tidak bisa lagi dilakukan dan sebentar lagi saya rasa akan nyerah pemerintahannya karena subsidinya luar biasa," tutur Faisal.

2. Faisal mengakui inflasi rendah jadi warisan baik dari Jokowi

Ilustrasi Inflasi (IDN Times/Arief Rahmat)

Terlepas dari itu semua, Faisal mengakui bahwa inflasi rendah jadi salah satu warisan terbaik Jokowi selama memimpin Indonesia. Faisal mengatakan, Jokowi telah menghadiahi inflasi terendah sepanjang sejarah sejak Indonesia merdeka.

"Legacy Pak Jokowi saya rasa yg tidak boleh dilupakan adalah pertama kali dalam sejarah sejak merdeka, Pak Jokowi menghadiahi rakyat Indonesia inflasi yang rendah dan inflasi rendah ini konsisten. Ini prestasi luar biasa," ucap dia.

3. Jokowi tak perlu memimpin Indonesia untuk tiga periode

Tanggapan Presiden Jokowi mengenai Kritikan Mahasiswa terkait julukan 'The King of Lip Service' untuk Presiden Jokowi. (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Oleh sebab itu, Faisal meminta agar Jokowi tidak memperpanjang masa jabatannya sebagai Presiden RI menjadi tiga periode. Bagi Faisal, perpanjangan masa jabatan hanya akan memberikan dampak buruk buat kinerja Jokowi selama dua periode terakhir.

"Mudah-mudahak Pak Jokowi tidak 3 periode atau ditambah masa jabatannya karena semakin ditambah masa jabatannya, yang bagus-bagus bisa jadi jelek dan akhirnya Pak Jokowi tidak menyisakan apa-apa kecuali kerusakan lingkungan dan utang yang menumpuk. Oleh karena itu, kita sayang sama Pak Jokowi, cukup sampai 2024 pak," tutur Faisal.

Editorial Team