Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo melakukan panen raya pada Sabtu 1(11/3/2023) di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Ia mengakui ada perbedaan di dalam produktivitas panen per hektarenya di area sawah tersebut.
"Di sini ada yang mencapai 10,5 ton per hektare. Ada yang 8 ton per hektare. Yang kemarin di sana 5,5 sampai 6 ton per hektare. Saya kira di setiap daerah memiliki (tingkat) kesuburan, manajemen yang berbeda-beda. Baik itu mengenai pengairan dan lain-lain sehingga ini baik untuk petani," ungkap Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Namun, ia menitipkan pesan penting agar harga gabah segera ditentukan. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu tak ingin harga gabah justru anjlok di saat panen raya sedang terjadi di mana-mana.
"Harga gabah harus segera ditentukan. Jangan sampai harganya jatuh karena ini panen raya di mana-mana. Ini nanti yang segera diumumkan oleh badan pangan sehingga pembelian dari Bulog menjadi jelas. GKP (Gabah Kering Petani) nya berapa," kata dia.
Lalu, bagaimana temuan Jokowi soal stok ketersediaan pupuk di Ngawi?