Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Presiden Joko "Jokowi" Widodo dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023, Rabu (21/12/2022). (dok. YouTube Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo memprediksi defisit APBN hingga akhir 2022 hanya di angka 2,49 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Prediksi itu jauh lebih rendah dari angka yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden nomor 98 tahun 2022 yakni sebesar 4,5 persen.

"Kalau ada yang bertanya lagi, Pak ini defisit kita akan jatuh di angka berapa sih di 2022? Hitungan terakhir kita 2,49 persen, turun drastis dari saat pandemik," kata Jokowi dalam acara Outlook Perekonomian Indonesia 2023 di Hotel Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (21/12/2022).

1. Perekonomian Indonesia dinilai terus pulih

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Aditya Pratama)

Menurut Jokowi, perekonomian Indonesia memang sudah menunjukkan pemulihan. Mulai dari kinerja neraca perdagangan, neraca transaksi berjalan, sampai angka pertumbuhan ekonomi.

Hal itu disebabkan oleh mesin-mesin perekonomian dalam negeri yang terus bekerja selama pandemik COVID-19. Misalnya seperti pada 2021, di mana terjadi penyebaran kasus COVID-19 varian Delta yang mematikan, pemerintah tetap memberi izin industri untuk beroperasi.

"Perlu saya ingatkan mengenai gempuran adanya pandemik. Saat Delta masuk, kasus harian kita mencapai 56 ribu kasus. Saat itu saya ingat, hampir 80 persen menteri menyarankan saya untuk lockdown.Termasuk masyarakat juga menyampaikan hal yang sama. Kalau itu kita lakukan saat itu, mungkin ceritanya akan lain sekarang ini," tutur Jokowi.

2. Defisit APBN bakal lebih rendah karena penerimaan negara melonjak

Editorial Team

Tonton lebih seru di