Jokowi Resmikan Pabrik Pupuk di Aceh, Tergetnya Gandakan Produksi

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo meresmikan Pabrlik NPK PT Pupuk Iskandar Muda di Kabupaten Aceh Utara. Jokowi mengatakan, dunia kini mengalami kesulitan mendapat pupuk.
"Hampir di semua negara sekarang ini harga pangan naik sangat drastis sekali. Problemnya adalah karena perubahan iklim, yang kedua adalah masalah pupuk karena perang di Ukraina, karena produsen pupuk Rusia, produsen pupuk Ukraina itu sangat gede sekali dan itu mengguncangkan sisi pertanian hampir semua negara," ujar Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (10/2/2023).
1. Produksi pupuk menurun
Jokowi mengatakan perang Rusia dan Ukraina menyebabkan produksi pupuk menurun. Hal itu berpengaruh juga dengan produksi lahan pangan.
"Kebutuhan pupuk di Indonesia ini 13,5 juta ton, terpenuhi 3,5 juta ton. Dan itu saya rasakan akhir-akhir ini setiap saya ke desa, setiap saya masuk ke sawah ketemu petani selalu yang disampaikan adalah ‘pak pupuk ga ada, pak pupuk harga tinggi’. Kalau gak ada, kalau suplainya turun artinya harga pasti naik otomatis," ucap dia.
Dalam kesempatan itu, Jokowi menyebut ada dua pabrik pupuk di Aceh yang berhenti. Jokowi merasa heran, pabrik penghasil pupuk yang sudah tutup 2005 itu hanya didiamkan saja tidak ada tindakan.
"Saya gak tau, berpuluh tahun bertahun-tahun kita diamkan saja aset sebesar ini. Itulah yg saya tugaskan saat itu kepada Menteri Erick Thohir untuk bisa dijalankan dua duanya. Tapi ini baru dijalankan yang (pabrik) PIMnya, AFF masih ada banyak masalah yg harus dilihat dan dihitung, jalan dulu saja, satu gak apa-apa," kata dia.
2. Jokowi harap pabrik pupuk yang baru diresmikan bisa gandakan produksi
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berharap, pabrik pupuk yang baru diresmikan itu bisa menggandakan produksinya. Hal itu dilakukan agar keluhan para petani yang kesulitan mendapat pupuk bisa teratasi.
"Yang jelas saya ingin agar kapasitas yang ada di sini 570 ribu ton kali dua, berarti 1,14 juta ton itu betul-betul nanti maksimal bisa keluar," ujar dia.
3. Ada sejumlah investor yang akan masuk ke Aceh
Lebih lanjut, Jokowi mengatakan ada investor yang akan masuk ke wilayah Aceh. Menurutnya, hal itu diharapkan bisa meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Aceh.
"Perkiraan Pak Wakil Menteri (BUMN) tadi, Pak Pahala, kira-kira bisa mempengaruhi 7 persen PDRB di Aceh. Ini sangat gede sekali. Oleh sebab itu, apapun caranya sebesar ini jangan sampai jangan sampai berhenti," imbuhnya.