Melalui laman resmi, PT Hutama Karya (Persero) mengumumkan sinergi bersama anak perusahaan, PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI) selaku kontraktor dan PT Hakaaston (HKA) selaku penyuplai kebutuhan aspal dan beton dalam pengerjaan tol Permai. HKI sebagai pelaksana proyek, menerapkan metode inovatif berupa Lean Construction -suatu metode yang digunakan pada pekerjaan konstruksi dengan cara meminimalkan waste berupa material dan waktu, yang bertujuan meningkatkan value (nilai) baik produktivitas maupun efisiensi saat mengerjakan tol Permai.
Sedangkan HKA bertugas menyuplai produk dalam negeri yang dibutuhkan saat pengerjaan tol Permai, berupa penggunaan precast di seksi 1 ruas Permai berupa girder 360 buah serta barrier sepanjang 11.245 meter. Pemenuhan aspal tol Permai disokong lima asphalt mixing plant (AMP) asal Palembang, Muara Pajar, Duri, Dumai, dan Kandis, dengan kebutuhan mencapai 1 juta ton aspal.
“Sebagai wujud nasionalisme dan dedikasi mendukung produk dalam negeri, PT Hutama Karya (Persero) memastikan dalam pembangunan proyek-proyek yang dikerjakan, menggunakan bahan baku dan komponen lokal. Hutama Karya memiliki shortlist rekanan terseleksi untuk pemenuhan komponen atau material yang digunakan untuk pembangunan proyek-proyek yang sedang dikerjakan. Perusahaan juga memberdayakan supplier-supplier yang berada di sekitar proyek guna memenuhi kebutuhan komponen atau material proyek,” ungkap Direktur Utama PT Hutama Karya (Persero), Budi Harto.
Tol Permai terdiri dari 6 seksi, yaitu seksi 1 Pekanbaru-Minas (10 km), seksi 2 Minas-Kandis Selatan (24 km), seksi 3 Kandis Selatan-Kandis Utara (17 km), seksi 4 Kandis Utara-Duri Selatan (26 km), seksi 5 Duri Selatan-Duri Utara (29,5 km), dan seksi 6 Duri Utara-Dumai (25 km). Ruas tersebut dilengkapi dengan 5 interchange dan 4 jembatan sungai -di Sungai Tekuana, Sungai Bangso, Sungai Sam-Sam, dan Sungai Mandau yang memperlancar arus perjalanan kendaraan dari dan menuju ke Dumai, Riau.
Tol dengan lebar jalur utama 3,6 meter untuk tiap lajur itu dilengkapi dengan fasilitas patrol yang sesuai SPM dan siap siaga 24 jam. Seperti tersedianya 14 unit mobil derek, 6 unit ambulans, 9 unit mobil patroli, 7 unit PJR, 3 unti mobil rescue dan 4 unit mobil Variable Message Sign (VMS).
Keberadaan tol Permai meningkatkan konektivitas antara ibu kota Provinsi Riau dengan Kota Dumai sebagai kota pelabuhan, dengan industri perminyakan dan agrobisnis, serta Kawasan Industri Perkebunan lainnya. Sekaligus mampu mengundang minat investor dalam mengembangkan usaha seperti kawasan industri, perumahan, dan pariwisata di sekitar kawasan jalan tol tersebut.
Pertumbuhan sentra-sentra baru tersebut meningkatkan aktivitas perekonomian di Bumi Lancang Kuning sehingga membuka lapangan pekerjaan dan masyarakat merasakan manfaat dari pembangunan infrastruktur tersebut.
“Tol Permai dapat dioperasikan secara penuh dan bisa dimanfaatkan untuk mendukung kegiatan produktif baik bagi masyarakat di Provinsi Riau atau masyarakat yang melintas. Wilayah (Provinsi Riau) ini sering dilintasi truk-truk pengangkut sawit serta minyak, maka logistik akan menjadi efisien dari segi waktu maupun biaya,” kata Presiden Jokowi ketika peresmian virtual live streaming melalui Youtube Sekretariat Presiden. 25 September 2020.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang 2019, ada tiga wilayah yang berkontribusi menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB) di Pulau Sumatera, yaitu Provinsi Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Selatan. Pulau Sumatera memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia karena menyumbang 21,32 persen terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia atau tumbuh sebesar 4,57 persen sepanjang 2019.
“Kita tahu bahwa Riau merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia, dengan sumber daya yang mendominasi yakni minyak bumi, gas alam, karet, kelapa sawit dan perkebunan serat. Hadirnya tol (Permai) ini dapat mempermudah aksesibilitas komoditas tersebut,” imbuh Budi.
Dengan demikian, total hingga Maret 2021, sudah ada 8 ruas tol JTTS yang beroperasi penuh dan dikelola PT Hutama Karya (Persero). Di antaranya sebagai berikut:
- Tol Pekanbaru-Dumai sepanjang 132 km
- Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 4 Indrapuri-Blang Bintang sepanjang 14 km
- Tol Sigli-Banda Aceh Seksi 3 Jantho-Indrapuri sepanjang 16 km
- Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Bakter) sepanjang 141 km
- Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Terpeka) sepanjang 189 km
- Tol Palembang-Indralaya (Palindra) sepanjang 22 km
- Tol Medan-Binjai (Mebi) Seksi 2 dan 3 sepanjang 15 km
- Tol Medan-Binjai Seksi 1 Tanjung Mulia-Marelan-Helvetia Segmen Tanjung Mulia-Marelan sepanjang 4,2 km