Pabrik kereta milik PT INKA (Persero). (dok. PT INKA)
Budi mengatakan PT INKA (Persero) juga akan berkomitmen merealisasikan MoU ini sesuai target dari KAI Commuter tersebut. Rencananya, selain produksi, PT INKA (Persero) juga akan menyediakan layanan purna jual seperti penyediaan suku cadang komponennya. Hal ini disebut sebagai bentuk komitmen dalam penyediaan produk dalam negeri yang andal karya anak bangsa.
Sejalan dengan Budi, Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan penandatanganan MoU ini akan menjadi pedoman bersama antara KAI, dalam hal ini KAI Commuter, dan INKA dalam mempersiapkan rencana pengadaan 16 rangkaian KRL ini dengan baik dan komprehensif serta berlandaskan kepada Good Corporate Governance, termasuk bagaimana memastikan agar pengadaan ini dilaksanakan dengan tepat kualitas dan tepat waktu.
Semenetara itu, KAI melihat optimisme pemulihan ekonomi ini luar biasa dimana peningkatan pelanggan telah terlihat dengan keterisian okupansi sudah hampir 100 persen. Hal ini menunjukkan bahwa antusiasme masyarakat terhadap kebutuhan transportasi publik yang efisien, ramah lingkungan, terjangkau, serta tertib protokol kesehatan.
“Sejalan dengan kondisi itu, maka rencana pengadaan sarana KRL baru ini yang akan dilaksanakan KAI Commuter dan INKA ini nantinya tidak terlepas dari pesan Presiden bagaimana kita membangun transportasi yang efisien, ramah lingkungan, terjangkau oleh masyarakat, serta dengan mempertimbangkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang akan menjadi standar kita ke depan,” kata Didiek.
Di sisi lain, Direktur Utama KAI Commuter Roppiq Lutzfi Azhar menyebut MoU antara KAI Commuter dan PT INKA ini diharapkan bisa mendukung terciptanya operation excellence KAI Commuter.
“Yang menjadikan transportasi KRL ramah lingkungan dan efisien” ujarnya. Dengan MoU ini, dia berharap, pelayanan yang bisa diberikan kepada pengguna KRL akan semakin baik dan jumlah pengguna transportasi umum akan semakin meningkat.