Jakarta, IDN Times - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berharap bantuan pemerintah terkait utang Rp6,9 triliun dari China Development Bank (CDB). Adapun utang tersebut digunakan KAI untuk menutup pembengkakkan biaya alias cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.
EVP Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan bahwa utang tersebut sepenuhnya tanggungan KAI yang menjadi pemimpin konsorsium Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam proyek KCJB.
Maka dari itu, pemerintah diminta KAI mampu meringankan beban perusahaan guna melunasi utang tersebut.
"Bagaimana cara melunasinya? Saya pikir banyak ya, artinya kita meminta dukungan gitu ya karena kan namanya infrastruktur dibebankan ke operator berat sekali ya. Masa bangun trek itu dibebankan ke kita yang cuma nyari tiket, kan istilahnya begitu ya," ujar Raden Agus dalam pernyataannya, dikutip Rabu (24/4/2024).