Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-06-30 at 11.30.02.jpeg
Wisma Danantara Indonesia (IDN Times/Vadhia Lidyana)

Intinya sih...

  • Terdapat 18 proyek hilirisasi dengan total investasi Rp300 triliun

  • Proyek mencakup ekosistem mobil dan baterai listrik

  • Hilirisasi diperluas ke sektor mineral, migas, dan EBT

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, menyampaikan kabar baik mengenai percepatan program hilirisasi nasional. Dia mengatakan kajian kelayakan proyek hilirisasi dengan investasi jumbo tersebut ditargetkan selesai dalam waktu dekat.

Hal itu disampaikan Bahlil dalam laporannya kepada Presiden Prabowo Subianto saat peresmian Pabrik New Ethylene Project PT Lotte Chemical Indonesia di Cilegon, Banten, Kamis (6/11/2025).

"Sekarang, sudah diselesaikan oleh konsultan yang ditunjuk oleh Danantara. Insya Allah di awal Desember 2024 sudah selesai," katanya.

1. Ada 18 proyek hilirisasi senilai Rp300 triliun

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pembangunan ekonomi Indonesia harus berjalan dengan prinsip keadilan, terutama dalam sektor pertambangan dan hilirisasi. (Dok. Kementerian ESDM)

Bahlil mengaku telah menyerahkan 18 proyek hilirisasi kepada Chief Executive Officer (CEO) Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara), Rosan Perkasa Roeslani.

"Kami melaporkan kepada Bapak Presiden, terkait dengan proyek hilirisasi, bersama Pak Rosan sudah menyerahkan 18 proyek yang total nilai investasinya kurang lebih sekitar Rp300 triliun lebih," ujar Bahlil.

2. Proyek mencakup ekosistem mobil dan baterai listrik

ilustrasi pabrik mobil (freepik.com/usertrmk)

Mantan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) itu menuturkan, salah satu fokus utama dari 18 proyek tersebut adalah pembangunan ekosistem baterai mobil dan mobil listrik secara terintegrasi. Menurut Bahlil, pabrik petrokimia seperti Lotte Chemical Indonesia akan menjadi bagian penting dari rantai pasok hilir ekosistem tersebut.

Produk turunan dari pabrik tersebut, seperti plastik, dapat dimanfaatkan untuk memproduksi komponen seperti kabel, bemper mobil, dan berbagai suku cadang plastik kendaraan.

"Maka, rantai pasok ekosistem mobil listrik maupun baterai sudah berada di Indonesia dan ini menjadi apa yang Bapak perintahkan," ujarnya.

3. Hilirisasi diperluas ke sektor mineral, migas, dan EBT

Ilustrasi hulu migas (Dok. SKK Migas)

Bahlil meyakini dengan arahan dan dukungan dari Presiden Prabowo Subianto, proyek-proyek strategis lain akan terus berkembang dan tidak terbatas pada sektor petrokimia. Dia menyatakan, seluruh upaya hilirisasi tersebut merupakan bagian dari agenda nasional untuk mewujudkan ekonomi yang berdaulat, berdaya saing, dan berkelanjutan demi kemakmuran seluruh rakyat Indonesia.

"Tapi, juga pada sektor mineral, migas (minyak dan gas) serta energi baru terbarukan," kata Bahlil.

Editorial Team