Taman Kehati Sawerigading Wallacea di Sorowako juga berperan sebagai sarana edukasi bagi pelajar. (dok. PT Vale Indonesia)
Selain fungsi konservasi, Taman Kehati ini juga berperan sebagai sarana edukasi bagi pelajar dan masyarakat umum, serta tempat rekreasi yang menawarkan pengalaman belajar di alam terbuka.
“Lokasi ini tidak hanya menjadi pusat pembibitan, tetapi juga terbuka untuk publik sebagai tempat edukasi dan penelitian biodiversity. PT Vale Indonesia memanfaatkan kawasan ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya keanekaragaman hayati, mengingat Sulawesi adalah salah satu wilayah dengan keunikan flora dan fauna yang luar biasa,” jelas Febri–sapaan akrab CEO PT Vale Indonesia Tbk.
Untuk mengunjungi taman ini, kamu hanya perlu menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP) tanpa dikenakan biaya tiket masuk, alias gratis. Saat berkunjung, kamu diharapkan mematuhi peraturan yang ditetapkan, seperti membawa tempat minum pribadi, menggunakan sepatu tertutup dan celana panjang, serta menjaga kebersihan dengan membuang sampah pada tempatnya.
"Dengan berbagai langkah ini, PT Vale Indonesia terus memperkuat posisinya sebagai perusahaan tambang yang peduli pada masa depan lingkungan dan generasi mendatang. Karena tidak akan ada tambang jika tidak memperhatikan masa depan," ungkap Febri.
Itulah beberapa hal yang mencerminkan dedikasi perusahaan dalam #MenambangKebaikan pada aspek perlindungan lingkungan dan keanekaragaman hayati, serta pasca-penutupan tambang.
Seperti yang disampaikan CEO PT Vale Indonesia, tidak ada masa depan tanpa pertambangan, dan tidak ada pertambangan tanpa masa depan. Hal ini karena semua tergantung dari kita dan berawal dari kita, #StartsWithMe.