Jakarta, IDN Times - Anggota Komisi VI DPR RI, Mufti Anam dari fraksi PDIP mempertanyakan partisipasi laboratorium-laboratorium milik BUMN Farmasi dalam bisnis tes PCR. Dia menilai laboratorium milik Bio Farma dan anak-anak usahanya kalah pamor dengan laboratorium milik swasta.
"Kalau lihat keliling Jakarta ini, selalu yang ada drive thru, promosi-promosi dan sebagainya yang ada hanya Bumame, Quick Test, saya belum lihat ada Bio Farma, Indofarma, atau Phapros atau Kimia Farma. Kita gak lihat itu," kata Mufti dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI yang digelar virtual, Selasa (9/11/2021).
Dia pun bertanya kepada Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir apakah BUMN Farmasi dilarang membentangkan sayapnya dalam lini bisnis tes PCR.
"Saya mau tanya, apakah Bapak dicegah oleh Pak Menteri yang kemudian dia mengambil bisnis di sektor ini? Nah kami ingin lihat apakah Bapak memang gak punya inisiatif, atau memang sama Menterinya gak boleh berbisnis di industri ini?" ucap Mufti.