PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) resmi IPO di BEI pada Senin (11/4/2022). (dok. GoTo)
Shopee, startup yang berada di bawah naungan Sea Group juga dan beroperasi di beberapa negara juga tidak terlepas dari badai PHK. Sea Ltd yang berbasis di Singapura telah melakukan PHK kepada lebih dari 7 ribu karyawan atau sekitar 10 persen dari tenaga kerjanya. PHK tersebut terjadi selama enam bulan terakhir.
Untuk Shopee Indonesia, PHK dilakukan dalam beberapa waktu berjalan. Dilaporkan Reuters, pada September lalu Sea bersiap untuk memberhentikan 3 persen karyawan di cabang e-commerce Shopee di Indonesia.
Sejauh ini setidaknya, sudah tiga kali gelombang PHK terjadi di Shopee Indonesia. Itu menjadi bagian dari gelombang PHK regional yang lebih luas untuk menekan kerugian yang membengkak.
Startup berstatus decacorn, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) bahkan tak luput dari PHK massal. GOTO melakukan PHK terhadap 1.300 orang karyawannya, atau sebesar 12 persen dari total tenaga kerja.
Pengumuman PHK tersebut disampaikan dalam townhall yang berlangsung pada Jumat (18/11/2022) dan dibacakan langsung oleh oleh CEO Grup GoTo Andre Soelistyo.
Karyawan yang terkena PHK memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan di tiap negara di mana GoTo beroperasi. Selain itu, ada pula tambahan satu bulan gaji, serta kompensasi pengganti periode pemberitahuan (notice in-lieu).
Terpaan badai PHK juga merembet ke Ruangguru yang mengumumkan PHK terhadap ratusan karyawannya pada Jumat (18/11/2022). Manajemen startup edukasi mengaku keputusan sulit ini diambil karena situasi pasar global yang memburuk secara drastis.
Para karyawan mendapatkan pesangon, uang penghargaan masa kerja, dan penggantian hak (jika masih ada sisa cuti), sesuai UU yang dibayarkan penuh tanpa potongan dan gaji bulan terakhir bekerja dibayarkan penuh.
"Kami pun juga memperpanjang asuransi bagi yang terdampak," tulis Tim Corporate Communications Ruangguru dalam pernyataan resminya.
Selanjutnya fintech berstatus unicorn, Ajaib melakukan PHK terhadap 67 orang karyawannya. Hal tersebut disampaikan Manajemen Ajaib dalam pernyataan resmi yang diterima IDN Times, Selasa (29/11/2022).
"Untuk memastikan kesiapan perusahaan menghadapi kondisi makroekonomi yang tidak menentu, kami terpaksa melakukan perampingan karyawan yang berdampak ke 67 karyawan," kata Manajemen Ajaib.
Ajaib mengatakan karyawan yang terdampak akan mendapat kompensasi sesuai aturan perundang-undangan, serta tambahan bonus pesangon sebesar satu bulan untuk setiap tahun masa kerja.
Sayurbox turut melakukan pemutusan hubungan kerja kepada 5 persen pegawainya per Selasa (6/12/2022). Sayurbox menyatakan PHK dilakukan demi mempertahankan keberlanjutan bisnis perusahaan.
Manajemen Sayurbox pun menyampaikan permohonan maaf kepada pegawai yang terdampak PHK. Co-Founder and Chief Executive Officer Sayurbox, Amanda Susanti membeberkan, PHK juga dilakukan demi menjaga kinerja perusahaan agar lebih tangkas atau agile.
Sayurbox memastikan pegawai yang terdampak PHK akan memperoleh paket kompensasi sesuai dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku. Sayurbox juga memberikan program pendampingan untuk pegawai yang terdampak PHK agar bisa mendapatkan kesempatan dalam mencari pekerjaan baru.