Menteri BUMN Erick Thohir (Dok. IDN Times)
Pada akhir Maret 2020, Kementerian BUMN akhirnya mengumumkan PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia atau BPUI resmi menjadi induk holding asuransi dan penjaminan BUMN. Holding yang dirancang sejak Februari ini beranggotakan PT Asuransi Jasa Raharja, PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Kredit Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai Askrindo dan PT Jaminan Kredit Indonesia atau dikenal sebagai Jamkrindo.
Selain itu, seluruh anak usaha masing-masing perusahaan akan otomatis tergabung dalam holding termasuk anak usaha BPUI seperti Bahana Sekuritas, Bahana TCW, Bahana Artha Ventura, Grahaniaga Tatautama dan Bahana Kapital Investa.
Tak hanya merampungkan holding asuransi, Kementerian BUMN meresmikan berdirinya holding farmasi pada Februari 2020. Holding ini terdiri dari Bio Farma sebagai induk holding, bersama PT Kimia Farma Tbk, dan PT Indonesia Farma (Indofarma) Tbk. Pada Oktober, Erick menambahkan PT Industri Nuklir Indonesia (Inuki) ke dalam holding ini.
Di bulan yang sama, Erick juga mengonsolidasikan rumah sakit BUMN ke holding rumah sakit, PT Pertamina Bina Medika IHC secara resmi mengambil alih saham tujuh Rumah Sakit BUMN. Adapun, ketujuh rumah sakit itu ialah Krakatau Medika (milik Krakatau Steel), Rumah Sakit Pelabuhan (milik Pelindo II), Pelindo Husada Citra (milik Pelindo III), Nusantara Medika Utama (milik PTPN X), Nusantara Sebelas Medika (milik PTPN XI), Rolas Nusantara Medika (milik PTPN XII) dan Rumah Sakit Bakti Timah (milik Timah).
Pada Oktober, subholding Indonesia Battery dibentuk, terdiri dari Mining Industri Indonesia (MIND ID) termasuk PT Antam, Pertamina, dan PLN. Holding ini akan mengelola industri baterai electronic vehicle (EV) di Indonesia secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.
PT Indonesia Battery akan dipimpin oleh Komisaris Utama MIND ID Agus Tjahjana Wirakusuma. PT Aneka Tambang atau Antam akan mengerjakan pasokan baterai bagian hulu atau pertambangan nikel. Sedangkan PT PLN dan PT Pertamina akan menggarap di sektor hilir.
Lalu pada November, Erick mengumumkan holding pangan sudah terbentuk dan akan dipimpin oleh PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) sebagai induk. Erick juga memastikan RNI sudah punya bos baru yakni eks Direktur Utama PT Food Station Arief Prasetyo.
PT RNI nantinya akan membawahi sembilan perusahaan BUMN yang akan bergerak di bidang pangan. Perusahaan-perusahaan pelat merah yang tergabung itu adalah Sang Hyang Seri, Berdikari, Perikanan Nusantara (Perinus), Pertani, Perikanan Indonesia (Perindo), PT Bhanda Ghara Reksa (BGR Logistics), Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), dan PT Garam.