ilustrasi inflasi (IDN Times/Aditya Pratama)
Peristiwa ekonomi besar seperti rilis data inflasi, perubahan suku bunga, atau gejolak geopolitik dapat mempengaruhi harga emas secara signifikan. Jika ada prediksi harga emas akan naik akibat situasi tertentu, membeli emas sebelum kenaikan harga bisa menjadi strategi yang menguntungkan.
Selain itu, bagi mereka yang memiliki emas sebagai tabungan darurat, menjual emas bisa menjadi pilihan ketika membutuhkan dana cepat. Meskipun harga emas mungkin belum mencapai puncaknya, emas tetap merupakan aset yang mudah dicairkan kapan saja.
Salah satu faktor yang sering mempengaruhi harga emas adalah kebijakan suku bunga yang dikeluarkan oleh bank sentral. Saat suku bunga rendah, investor cenderung beralih ke emas karena instrumen investasi berbunga seperti deposito menjadi kurang menarik. Sebaliknya, ketika suku bunga naik, harga emas bisa mengalami tekanan karena investor lebih memilih instrumen yang memberikan imbal hasil lebih tinggi.
Menentukan waktu terbaik untuk membeli atau menjual emas membutuhkan pemahaman terhadap pergerakan harga dan kondisi ekonomi global. Membeli emas saat harga turun dan menjualnya ketika harga naik adalah strategi utama untuk mendapatkan keuntungan maksimal. Selain itu, selalu perhatikan peristiwa ekonomi yang dapat mempengaruhi harga emas agar keputusan investasi semakin tepat.
Beberapa strategi tambahan yang dapat diterapkan adalah melakukan diversifikasi investasi dan tidak hanya bergantung pada emas sebagai satu-satunya instrumen. Dengan menggabungkan emas dengan instrumen lain seperti saham atau obligasi, investor dapat mengurangi risiko sekaligus memaksimalkan keuntungan.
Dengan memahami tiga momen penting ini, kamu dapat mengoptimalkan investasi emas untuk mendapatkan hasil yang maksimal di masa depan.