KCI Setop Sementara Rencana Impor KRL Bekas dari Jepang

27 Mar 2023, 19:01 WIB

KRL Commuter Line berada di Stasiun Serpong, Tangerang Selatan (22/9/2021). (IDN Times/Herka Yanis)

Jakarta, IDN Times - Direktur Utama PT KAI Commuter atau KCI, Suryawan mengatakan pihaknya menghentikan sementara rencana impor kereta rel listrik (KRL) bekas dari Jepang.

Penghentian itu dilakukan karena pemerintah dan KCI masih menunggu tinjauan dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) terkait urgensi impor kereta bekas tersebut.

“Selama kegiatan reviu tersebut dilaksanakan, maka seluruh proses tahapan impor kereta bekas untuk tahun 2023 dan 2024 dihentikan sampai dengan proses reviu selesai dilaksanakan,” kata Suryawan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Senin (27/3/2023).

1. BPKP sedang meninjau kereta bekas ke Jepang

Suasana Stasiun KRL Commuter Line jalur Tanah Abang-Serpong. (IDN Times/Herka Yanis)

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo mengatakan BPKP sudah meninjau perusahaan yang dipilih untuk memasok rangkaian kereta untuk KCI.

"Sekarang sudah dalam tahap peninjauan ke Jepang oleh tim BPKP dan tim KCI, seminggu yang lalu. Dan Tim BPKP sudah bertemu dengan JR East (East Japan Railway Company) dan melihat sendiri bahwa kereta-kereta yang akan diimpor itu masih beroperasi sampai sekarang," tutur Didiek.

2. KCI berencana impor 29 kereta bekas dari Jepang

Penumpang menunggu KRL Commuter Line di Stasiun Serpong, Tangerang Selatan (22/9/2021). (IDN Times/Herka Yanis)

Suryawan mengatakan, pihaknya mengajukan impor 29 KRL bekas dari Jepang. Menurutnya, KCI sebelumnya sudah meminta kereta produksi PT INKA untuk menutupi kebutuhan operasional KRL. Namun, produksi PT INKA akan membutuhkan waktu yang lama.

“Untuk kebutuhan 2023-2024 yaitu kebutuhan sebanyak 10 trainset di 2023 dan 19 trainset di 2024, PT INKA menyatakan belum sanggup saat itu, karena informasi pada saat kita pembicaraan di awal, 2022, mereka butuh waktu kurang lebih 32 bulan saat itu," kata Suryawan.

3. KCI tetap pesan kereta dari INKA

Pabrik kereta milik PT INKA. (dok. IDN Times/Istimewa)

Suryawan mengatakan, kereta bekas yang diimpor dari Jepang dibutuhkan untuk menggantikan KRL yang harus dipensiunkan dan sudah tak layak beroperasi.

Untuk kebutuhan di tahun 2025 dan seterusnya, KCI melakukan pengadaan kereta dari produksi PT INKA.

“Di 2024 kita rencanakan juga konservasi 19 trainset terkait dengan suku cadang yang sudah obsolete dengan teknologi. Kemudian 2025 direncanakan KRL yang baru, 16 trainset akan berdatangan, dan akan dioperasionalkan di 2026,” ucap Suryawan.

Kereta yang diproduksi PT INKA tersebut untuk mengantisipasi kenaikan jumlah penumpang KRL di masa mendatang.

“Jadi memang ada dua kebutuhan, satu yang baru untuk menambah kapasitas, antisipasi penambahan volume penumpang di 2026, sementara 2023-2024 adalah untuk replacement,” ujar Suryawan.