Jakarta, IDN Times - PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) menanggapi adanya kabar viral terkait tindakan kriminal yang terjadi pada penumpang Whoosh. Corporate Secretary KCIC, Eva Chairunnisa memastikan infomrasi yang beredar tersebut tidak benar alias hoaks.
"Terkait informasi yang beredar bahwa ada penumpang Whoosh telah mengalami tindakan kriminal pada saat menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar, dapat disampaikan bahwa informasi viral tersebut tidak benar," kata Eva dalam pernyataan resmi yang diterima IDN Times, Selasa (20/2/2024).
Penumpang Whoosh atas nama Raka Ihsan Arfiareza mengakui kejadian yang sebenarnya pada pihak kepolisian melalui Laporan Polisi (LP) dan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) Polsek Cileunyi, Polres Bandung. Dalam laporannya tersebut, Raka mengakui telah membuat laporan palsu kepada orang tuanya sehingga menyebabkan terjadinya penyebaran berita yang tidak benar.
"Saudara Raka mengakui tidak ada peristiwa penodongan yang terjadi setelah yang bersangkutan menggunakan kendaraan online dari Stasiun Tegalluar. Saudara Raka juga menyampaikan bahwa pada malam tersebut terdapat petugas security di Stasiun Tegalluar, kondisi stasiun masih cukup ramai dan masih ada transportasi lanjutan," tutur Eva.