Ilustrasi Berbelanja (ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)
Output industri turun 2,9 persen pada April dari tahun lalu, lebih buruk dari perkiraan median kenaikan 0,5 persen dalam survei ekonom Bloomberg.
Penjualan ritel berkontraksi 11,1 persen pada periode tersebut, lebih lemah dari penurunan 6,6 persen yang diproyeksikan. Tingkat pengangguran naik menjadi 6,1 persen, lebih tinggi dari perkiraan 6 persen.
"Wabah COVID pada April berdampak besar pada perekonomian, tetapi dampaknya jangka pendek," kata Biro Statistik Nasional China dalam sebuah pernyataan, dilansir Bloomberg, Senin (16/5/2022).
“Dengan kemajuan dalam pengendalian COVID dan kebijakan untuk menstabilkan ekonomi mulai berlaku, ekonomi kemungkinan akan pulih secara bertahap," jelas Biro Statistik Nasional.
Indeks saham acuan CSI 300 China turun 0,3 persen pada pukul 10:04 waktu setempat. Yuan sedikit berubah pada 6,7917 per dolar. Imbal hasil obligasi pemerintah bertenor 10 tahun naik 1 basis poin menjadi 2,83 persen.