Kejanggalan Program PEN, 2 Kementerian Beda Versi Soal Anggaran

Jakarta, IDN Times - Pemerintah akan memberikan dukungan stimulus kepada sejumlah perusahaan pelat merah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN). Namun, data yang disampaikan oleh Kementerian Keuangan berbeda dengan data Kementerian BUMN.
Ekonom sekaligus Peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef) Abra Talattov mengatakan bukan hanya nilai saja yang tidak sama tetapi penerima dana talangan juga berbeda-beda.
"Sampai sekarang informasi atau usulan dari pemerintah itu sampai sekarang belum jelas, masih ada beberala versi," katanya melalui diskusi online, Rabu (10/6).
1. Ekonom menyoroti hilangnya dana talangan dan kompensasi untuk Bulog di data BUMN
Dia menjelaskan, yang pertama versi usulan PEN BUMN yang dibahas Kementerian Keuangan dengan komisi XI pada Mei lalu, berdasarkan usulan pertama terdapat alokasi dana talangan untuk Perum Bulog Rp13 triliun, kemudian dana kompensasi senilai Rp0,56 trilliun.
"Diusulan kedua Menteri Keuangan Rapat dengan DPR-RI tanggal 20 Mei, itu dana talangan untuk Bulog sudah hilang, bergeser menjadi dana untuk bansos Rp10,5 triliun," ujarnya.
Namun dalam pembahasan Menteri BUMN Erick Thohir bersama DPR RI pada Rabu (10/6), dana untuk Perum Bulog baik bansos dan dana talangan hilang.
"Nah ini jadi pertanyaan, sebenarnya sejauh mana sih koordinasi antara BUMN dan Kementerian Keuangan dan kesepakatan itu bagaimana? Versi yang kita yang mana?" katanya.