Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi pembayaran pajak motor (IDN Times/Arief Rahmat)
ilustrasi pembayaran pajak motor (IDN Times/Arief Rahmat)

Intinya sih...

  • Proses penagihan pajak lambat karena kekurangan dana dan pembayaran bertahap

  • Kemenkeu akan terus mengejar kewajiban pajak para pengemplang

  • Target penagihan pajak sebesar Rp20 triliun hingga akhir tahun, dari total tagihan senilai Rp60 triliun

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan telah berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp8 triliun dari 200 pengemplang pajak yang saat ini tengah dikejar. Realisasi tersebut meningkat Rp1 triliun dibandingkan dengan laporan sebelumnya yang sebesar Rp7 triliun.

“Sudah bertambah Rp1 triliun dari pernyataan saya sebelumnya kepada media,” ujar Purbaya, dikutip Rabu (5/11/2025).

1. Alasan proses penagihan berlangsung lambat

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa. (IDN Times/Triyan).

Purbaya mengakui proses penagihan berjalan cukup lambat karena banyak pengemplang pajak yang tidak memiliki dana untuk melunasi kewajiban pajaknya. Di sisi lain, sebagian besar pengemplang pajak yang ditagih masih melakukan pembayaran secara bertahap.

“Pertama, mereka memang gak punya uang. Ada juga yang bayarnya bertahap (dicicil),” katanya.

2. Kemenkeu akan kejar kewajian pajak

ilustrasi bayar pajak (IDN Times/Aditya Pratama)

Kendati demikian, Purbaya menegaskan pemerintah akan terus menagih kewajiban pajak para pengemplang tersebut.

“Kita kejar terus. Yang jelas, mereka nggak bisa lari,” tegas Purbaya.

3. Sebanyak Rp20 triliun ditargetkan bisa tertagih hingga akhir tahun

Ilustrasi APBN (IDN Times/Arief Rahmat)

Sebelumnya, Direktur Jenderal Pajak Bimo Wijayanto menyampaikan Direktorat Jenderal Pajak (DJP) menargetkan penagihan sebesar Rp20 triliun hingga akhir tahun ini, dari total tagihan senilai Rp60 triliun. Dengan demikian, sekitar Rp40 triliun sisanya akan dilanjutkan proses penagihannya pada tahun depan.

Bimo mengakui, proses penagihan tidak seluruhnya berjalan mulus karena sebagian wajib pajak masih menghadapi kesulitan likuiditas.

“Target akhir tahun dari 200 pengemplang pajak ini masih diproses. Namun, hasil Rapimnas menunjukkan sekitar Rp20 triliun, karena ada beberapa yang mengalami kesulitan likuiditas dan meminta perpanjangan restrukturisasi utang,” ujar Bimo.

Editorial Team