Jakarta, IDN Times - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mengungkapkan sejumlah negara yang tidak berhasil dalam menjalankan kebijakan kemasan rokok polos untuk mengurangi angka prevalensi perokok.
Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad menyatakan, Inggris dan Prancis jadi dua negara yang jadi contoh gagal mengurangi prevalensi perokok dengan menggunakan kemasan rokok polos.
"Di Inggris kemasan polos tidak signifikan menurunkan prevalensi merokok. Sedikit buktinya bahwa kebijakan tersebut mengurangi jumlah perokok di kalangan usia 16-20 tahun. Artinya, kami khawatir bahwa ini menjadi backfire dari policy yang sudah dilakukan. Begitu hal yang sama bahwa di Perancis, penjualan rokok justru meningkat selama merek dihapus dari kemasan setahun lalu," tutur Tauhid dalam diskusi publik di Jakarta, Senin (23/9/2024).