Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kemendag dan Bank Jatim pada acara Trade Connect Summit di Balai Pemuda Surabaya, Jawa Timur, Senin, (14/10). (dok. Kemendag)
Kolaborasi Kemendag dengan Bank Jatim meliputi dua hal. Pertama, kerja sama peningkatan kapasitas pelaku usaha di bidang ekspor.
Kedua, pelaksanaan promosi dagang pelaku usaha dalam perluasan pasar ekspor. MoU akan dituangkan dalam perjanjian kerja sama yang lebih teknis dengan melibatkan berbagai unit di Direktorat Jenderal PEN Kemendag.
Kemendag dan Bank Jatim menyinergikan dan memanfaatkan kemampuan sumber daya dalam melaksanakan pembinaan pelaku UKM berorientasi ekspor. Dalam implementasinya, kesepakatan kerja sama ini akan mencakup berbagai kegiatan, termasuk melalui penyebarluasan informasi ekspor, penguatan basis data, peningkatan daya saing produk, peningkatan akses pasar, penyediaan infrastruktur bisnis, pemanfaatan para perwakilan perdagangan di luar negeri, dan fasilitasi promosi.
Dalam meningkatkan kapasitas pelaku usaha ekspor, Direktorat Jenderal PEN Kemendag telah melakukan beberapa kegiatan yang berfokus pada UKM. Kegiatan-kegiatan tersebut, antara lain, pendampingan pelaku usaha dalam kegiatan ekspor maupun adaptasi produk serta peningkatan daya saing melalui desain dan sertifikasi.
Dalam upaya mendorong perluasan pasar ekspor UKM, Direktorat Jenderal PEN Kemendag juga mengagendakan sejumlah promosi ekspor. Agenda tersebut, di antaranya melalui fasilitasi keikutsertaan pada pameran dagang internasional, misi dagang, dan penjajakan bisnis (business matching).
Secara rutin, Kemendag menggelar pameran produk ekspor terbesar yaitu Trade Expo Indonesia (TEI) yang baru usai digelar pada 9—12 Oktober 2024 lalu. Mardyana menambahkan, kerja sama ini merupakan wujud nyata dari komitmen Kemendag untuk mendorong UKM daerah agar mampu bersaing di pasar global.