Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri melepas ekspor tiga kontainer produk dekorasi rumah (home decore) ke Amerika dan Eropa. Pelepasan ekspor senilai USD30.063 atau lebih dari Rp500 juta ini dilakukan secara simbolis di CV Palem Craft, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Rabu(26/11).
Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Fajarini Puntodewi menyampaikan, peningkatan kualitas desain menjadi strategi penting dalam menjaga daya saing produk Indonesia di tengah kompetisi regional yang makin agresif.
“Persaingan bukan hanya soal harga, tetapi terutama desain dan kemampuan menyampaikan keunikan budaya secara relevan. Desain yang kuat menciptakan nilai tambah yang membuat produk kita sulit digantikan,” ujar Puntodewi.
Kementerian Perdagangan berperan strategis dalam memperkuat ekosistem ekspor. Melalui Ditjen PEN, Kemendag mendorong program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor dengan pendekatan yang tidak hanya membuka akses pasar, tetapi juga memperkuat kapasitas pelaku usaha melalui pembinaan desain, sertifikasi, serta fasilitasi ekspor yang terarah.
Melalui penjajakan bisnis yang difasilitasi perwakilan perdagangan di luar negeri, berbagai transaksi dan peluang ekspor berhasil tercipta. Fasilitasi perwadag meliputi 24 Atase Perdagangan, 19 Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, dan Konsul Perdagangan Hong Kong guna mempertemukan pengusaha Indonesia dengan buyer global.
“Kami ingin memastikan produk Indonesia makin dikenal, dihargai, dan memiliki posisi kuat di pasar dunia. Peluangnya masih besar dan hanya dapat diraih jika kualitas, desain, dan konsistensi terus ditingkatkan,” ungkap Puntodewi.
Pada hari yang sama, Dirjen Puntodewi juga membuka Forum Strategi Pengembangan Ekspor di Yogyakarta. Forum ini mempertemukan pelaku usaha dan pemangku kepentingan DIY untuk memperkuat sinergi peningkatan ekspor daerah melalui pemanfaatan peluang pasar global dan program pengembangan ekspor pemerintah.
“Ekspor daerah adalah penggerak penting pertumbuhan ekonomi nasional. Karena itu, kolaborasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan pemangku kepentingan menjadi kunci untuk membuka lebih banyak pasar dan peluang bagi produk Indonesia,” ujar Puntodewi.
Forum menghadirkan narasumber dari Direktorat Pengembangan Pasar dan Informasi Ekspor, Direktorat Pengembangan Produk Manufaktur, Sekretariat Ditjen Perundingan Perdagangan Internasional, pelaku usaha ekspor, serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi DIY sebagai moderator.
Turut hadir Inspektur Jenderal Kemendag Putu Jayan Danu Putra, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Ari Satria, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi DIY Yuna Pancawati, serta Wakil Ketua Kadin DIY Bidang Organisasi dan Kelembagaan Robby Kusumaharta.