Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
WhatsApp Image 2025-12-06 at 15.57.54.jpeg
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsa, melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Rebeca Grynspan, di kantor pusat UNCTAD, Jenewa, Swiss, Kamis (4/12). (Dok/Istimewa).

Jakarta, IDN Times - Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsa, mengadakan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Rebeca Grynspan, di kantor pusat UNCTAD di Jenewa, Swiss, pada Kamis (4/12).

Pertemuan ini menjadi momen penting untuk menegaskan komitmen kedua belah pihak dalam memperkuat kerja sama strategis. Fokus utama dari kerja sama tersebut adalah pengembangan ekonomi kreatif sebagai salah satu pilar utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di Indonesia dan negara-negara berkembang lainnya.

1. Indonesia dinilai berhasil bangun ekosistem ekonomi kreatif

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsa, melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Rebeca Grynspan, di kantor pusat UNCTAD, Jenewa, Swiss, Kamis (4/12). (Dok/Istimewa).

Sekjen UNCTAD Rebeca Grynspan menyampaikan apresiasi dan pengakuan terhadap upaya Indonesia dalam pengembangan EKRAF. Ia menilai langkah yang dilakukan Indonesia dapat dijadikan contoh dalam pengembangan ekonomi kreatif di negara berkembang.

Indonesia dinilai berhasil membangun ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, adaptif, dan memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

"Indonesia menunjukkan bagaimana ekonomi kreatif dapat menjadi pilar pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di negara berkembang. Pengalaman Indonesia sangat relevan untuk dijadikan referensi global," ujar Rebeca Grynspan.

2. Penguatan arah kebijakan Presiden Prabowo terkait pengembangan ekraf

Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsa, melakukan pertemuan bilateral dengan Sekretaris Jenderal United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), Rebeca Grynspan, di kantor pusat UNCTAD, Jenewa, Swiss, Kamis (4/12). (Dok/Istimewa).

Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsa menyampaikan pengakuan dari UNCTAD ini merupakan penguatan atas arah kebijakan Presiden Prabowo Subianto dalam pengembangan EKRAF nasional.

"Pengakuan dari UNCTAD ini menjadi bukti bahwa langkah penguatan ekosistem EKRAF yang sedang kita bangun berada pada jalur yang tepat. Indonesia siap berkolaborasi dengan berbagai pihak, khususnya negara berkembang lainnya," ujar Teuku Riefky.

KemenEkraf dan UNCTAD menyepakati kerja sama penyusunan Creative Economy Outlook 2026 yang direncanakan untuk diluncurkan pada Oktober 2026. Publikasi ini akan memberikan penekanan pada kebijakan ekonomi kreatif yang tengah diimplementasikan Indonesia, dalam kaitannya dengan pembangunan berkelanjutan, transformasi digital, serta penguatan daya saing global.

Kedua belah pihak juga sepakat untuk menggelar kegiatan bersama (co-organize international program) yang direncanakan menjadi bagian dari rangkaian World Conference on Creative Economy (WCCE) 2026, yang akan digelar pada Oktober 2026.

"Kami menyambut baik inisiatif dan komitmen dari UNCTAD, khususnya terkait usulan kegiatan bersama yang dapat memperkuat jejaring global, membuka peluang kolaborasi bisnis, serta meningkatkan promosi produk kreatif kita di pasar internasional," imbuh Teuku Riefky.

Lebih lanjut, UNCTAD turut menyatakan dukungan teknis dan kebijakan kepada Indonesia, khususnya dalam:

  • Analisis dan rekomendasi penguatan Undang-Undang Ekonomi Kreatif (UU EKRAF)

  • Penguatan Rencana Induk Pengembangan Ekonomi Kreatif (RINDEKRAF) serta

  • Pengembangan skema pembiayaan berbasis Kekayaan Intelektual (KI).

3. Perkuat fondasi penting untuk mempercepat transformasi ekonomi nasional

ilustrasi pertumbuhan ekonomi (unsplash.com/Mathieu Stern)

Teuku Riefky Harsa mengatakan kerja sama ini sangat strategis dan akan menjadi fondasi penting dalam mempercepat transformasi ekonomi nasional berbasis kreativitas dan inovasi.

“Kolaborasi dengan UNCTAD ini akan memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pusat EKRAF dunia, sekaligus memperluas kontribusi sektor EKRAF terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs),” ucap Teuku Riefky.

Turut hadir dalam pertemuan tersebut, Wakil Tetap RI untuk PBB, WTO, dan Organisasi Internasional, Sidharto R. Suryodiputro. Sedangkan Sekjen UNCTAD didampingi oleh Direktur DITC, Luz Maria de la Mora, dan PIC on Creative Economy, Marisa Henderson.

UNCTAD adalah badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berfokus pada isu pembangunan berkelanjutan, khususnya di negara berkembang. UNCTAD juga dikenal sebagai lembaga yang konsisten memberikan penelitian, analisis, data, serta rekomendasi kebijakan terkait perdagangan, investasi, dan pembangunan global.

Editorial Team