Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati. (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa harga komoditas terutama energi dan pangan per akhir April 2023, telah menunjukan tren penurunan yang berdampak pada penurunan tingkat inflasi dan ketahanan Indonesia terhadap tingkat suku bunga acuan di berbagai negara.
“Ini menggambarkan posisi Indonesia yang resilient terhadap kenaikan suku bunga yang sangat tinggi dari berbagai negara dan bahkan juga di Indonesia kita masih bertahan, ini hal positif yang kita jaga,” ungkapnya.
Kendati demikian, laju pertumbuhan ekonomi Kuartal I 2023 masih menunjukan angka 5,03 persen, masih sangat tinggi bila dibandingkan dengan mayoritas negara-negara lain di Eropa dan Asean yang ekonominya masih mengalami perlemahan.
Pertumbuhan ini didukung oleh sisi demand dan sisi supply secara seimbang. Sejalan dengan hal itu, sisi produksi, manufaktur, perdagangan, pertambangan, transportasi, serta sektor makanan, minuman dan akomodasi juga mengalami lonjakan pertumbuhan seiring dengan semakin terkendalinya pandemi dan normalisasi kegiatan ekonomi masyarakat.
"Kalau kita lihat dengan pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang mulai terkendali maka juga kita lihat pengangguran dan kemiskinan mulai mengalami penurunan yang konsisten,” pungkasnya.