Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Badan Kebijakan Fiskal (BKF) memperkirakan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2022 akan berada di bawah 2,8 persen berkat penerimaan negara yang relatif baik.

"Nanti kita lihat, ini mungkin (defisit APBN) bisa di 2,8 persen atau lebih rendah lagi," kata Kepala BKF Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Nathan Kacaribu ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, (9/12/2022) kemarin.

1. APBN menuju defisit yang lebih rendah

Ilustrasi APBN (IDN Times/Arief Rahmat)

Febrio menjelaskan bahwa APBN sedang menuju defisit yang lebih rendah, bahkan dari yang diproyeksikan sebelumnya.

"Kita melihat sangat besar peluang untuk defisitnya bisa di bawah 3. Nah ini memang arahnya sangat baik. Nah, itu kita on track menuju defisit yang jauh lebih rendah dibandingkan yang kita antisipasi di awal," tuturnya.

Dia menjelaskan hal itu dikarenakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terbilang baik, begitupun dengan penerimaan negara.

2. Defisit yang lebih rendah jadi modal untuk 2023

ilustrasi APBN (IDN Times/Aditya Pratama)

Dia menjelaskan bahwa pemerintah akan mengantisipasi apa yang akan terjadi pada tahun depan. Defisit yang semakin kecil ini diharapkan dapat menjadi modal.

"Tentunya kita kan hidup bukan hanya untuk 2022 ini, 2023 kan sudah di depan mata. Jadi kita sudah ada APBN 2023. Jadi kita akan fokus menyelesaikan APBN 2022 ini implementasinya, selesai, lalu kita langsung melihat 2023 apa yang akan kita antisipasi," tambahnya.

3. Defisit sebelumnya diproyeksikan 3,92 persen

Ilustrasi APBN. (IDN Times/Aditya Pratama)

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebelumnya memproyeksikan defisit APBN 2022 bakal turun di bawah level empat persen. Proyeksi ini cukup menggembirakan mengingat sejak tiga tahun terakhir, defisit APBN selalu ada di atas empat persen.

"Tadinya kami telah sampaikan 4,85 persen akan turun ke 4,5 persen dan sekarang kami memperkirakan akan di bawah 4 persen. Jadi, ini drop ke Rp732 triliun atau hanya 3,92 persen dari PDB," tutur Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Banggar DPR RI, Jumat (1/7/2022).

Editorial Team