Jakarta, IDN Times - Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) mengakui bahwa kendaraan listrik belum 100 persen ramah lingkungan atau go green. Sebab, listrik yang digunakan untuk mengisi daya masih bersumber dari pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.
Hal itu disampaikan oleh Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Harris Yahya atas adanya pihak yang mempertanyakan sumber energi yang digunakan oleh kendaraan listrik.
"Ada yang bertanya 'buat apa menuju ke kendaraan listrik kalau pembangkitnya masih kotor? emission reduction-nya di mana? hanya memindahkan dari jalan raya ke pusat-pusat pembangkit?'," kata Harris dalam acara peluncuran Asosiasi Ekosistem Mobilitas Listrik (AEML) di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Senin (6/6/2023).