Jakarta, IDN Times - Peneliti FEB Unpad Dr. Wawan Hermawan khawatir kenaikan cukai rokok yang terlalu tinggi bisa menyebabkan perubahan konsumsi masyarakat ke jenis rokok yang lebih murah atau rokok ilegal. Padahal menurutnya Indonesia merupakan salah satu negara dengan rata-rata prevalensi merokok untuk usia 15+ yang lebih tinggi dari pada rata-rata OECD dan OECD 6+.
Berdasarkan laporannya, Wawan mengatakan rata-rata prevalensi merokok usia 15+ di negara-negara OECD adalah sebesar 17,1 persen dan untuk OECD 6 persen adalah sebesar 17,4 persen.
"Mayoritas negara dalam pengamatan menunjukkan trend penurunan dalam prevalensi merokok untuk usia 15+ termasuk Indonesia. Alhasil kenaikan cukai rokok bisa meningkatkan prevalensi merokok akibat mengkonsumsi rokok yang lebih murah," kata Wawan dalam keterangan tertulis, Selasa (9/11/2021).