Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Kenali 5 Jenis Level Keuangan agar Dapat Mengelolanya
Ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Intinya sih...

  • Level keuangan pertama adalah financial ignorance, ditandai dengan sikap acuh dan tidak peduli terhadap keuangan serta cenderung mengikuti alur keuangan pada momen itu.

  • Financial anxiety adalah level keuangan berikutnya, dimana seseorang memiliki penghasilan tetapi tetap merasa cemas dan sulit menabung atau investasi.

  • Pada level financial maturity, seseorang sudah memahami diri sendiri sehingga dapat mengambil keputusan yang baik perihal keuangan dan tahu kapan harus bilang "iya" atau "tidak" dalam membelanjakan uang.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pengelolaan keuangan menjadi satu hal yang mudah diucapkan, tetapi belum tentu semua orang memahami dan sanggup melakukannya dengan baik. Beberapa orang bahkan tidak terlalu memedulikan soal pengelolaan keuangan tersebut.

Ada beberapa orang yang tanpa pikir panjang mengeluarkan uang saat itu juga tanpa memikirkan dampak ke depannya seperti apa. Ada juga beberapa orang yang tidak memiliki tabungan dan dana darurat lantaran tak mampu mengontrol pengeluaran dengan baik.

Pengelolaan keuangan tidak ada hubungannya dengan sedikit banyak pemasukan yang didapat. Orang dengan pemasukan atau penghasilan besar belum tentu memiliki pengelolaan keuangan yang baik. Begitu pun sebaliknya.

Tak heran jika kemudian masalah pengelolaan keuangan ini kerap membuat stres seseorang. Oleh karenanya, penting bagi kamu untuk memahami tingkatan atau level keuangan sehingga kamu dapat mengatur pengelolaan keuangan yang sesuai dengan penghasilanmu.

1. Financial ignorance

unplash.com/freestocks

Level keuangan pertama atau yang paling rendah adalah financial ignorance. Apakah kamu berada dalam level ini?

Jika kamu bersikap acuh, masa bodo, cuek, dan tak peduli pada keuanganmu, besar kemungkinan kamu ada dalam level financial ignorance. Bagi seseorang yang ada di level ini, sekali mendapatkan penghasilan langsung bisa digunakan atau dihabiskan. Tak peduli menabung, investasi, dan sebagainya.

Pada level ini, kamu cenderung mengikuti alur keuangan atau memakai keuangan pada momen itu, pada detik itu. Biasanya uang digunakan untuk membeli barang-barang yang sebenarnya kamu tidak butuh, melainkan hanya ingin saja alias lapar mata.

Lantaran tidak berpikir menabung atau investasi, kamu lantas bersahabat dengan utang untuk bisa menutupi kekurangan karena uangmu mendadak habis sebelum waktunya. Lebih parah lagi, utang tersebut kamu buat untuk memenuhi gaya hidupmu saja.

Seseorang pada level financial ignorance juga paling mungkin menjadi korban penipuan. Dia biasanya mudah ditipu terlebih jika ada yang memberikan iming-iming atau janji yang bagus.

2. Financial anxiety

ilustrasi laki-laki yang sedang cemas (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Level keuangan berikutnya adalah financial anxiety. Jika kamu adalah orang dengan penghasilan, tetapi tetap memiliki kekhawatiran, kecemasan, dan rasa takut terhadap kondisi keuangan maka kamu masuk ke dalam level financial anxiety.

Ada dua hal yang menyebabkan seseorang berada pada level ini. Pertama kurang memahami perihal perencanaan keuangan dan kedua adalah penghasilannya kurang mencukupi.

Kendati penghasilanmu tetap, kamu tetap tidak bisa tenang dan terus dilanda rasa cemas berlebihan.

Niat untuk menabung atau investasi pun sulit menjadi kenyataan karena kamu terpaksa harus memenuhi kebutuhan lainnya. Alih-alih untuk menabung, uang itu justru kamu gunakan untuk memenuhi kebutuhan lain yang lebih mendesak.

3. Financial maturity

unsplash.com/Allef Vinicius

Pada level financial maturity, seseorang biasanya sudah memahami diri sendiri sehingga dapat dengan mudah mengambil keputusan yang baik perihal keuangan. Jika kamu tahu kalau kamu tidak boleh boros dan telah menjalankan keuangan sesuai perencanaan, maka kamu adalah seorang yang telah masuk dalam level financial maturity.

Di dalam level ini, satu hal pasti yang mesti kamu praktikkan adalah tahu kapan harus bilang "iya" dan kapan kapan harus bilang "tidak" dalam membelanjakan uang. Seseorang dengan financial maturity biasanya lebih memilih menunda untuk membeli sebuah barang jika dia belum memiliki dananya saat itu.

Berada di dalam level ini membuat kamu tak perlu lagi khawatir akan menghabiskan uangmu tanpa keterangan jelas sebab kamu sudah memiliki perencanaan untuk mengatur pengeluaranmu.

4. Financial pride

unsplash.com/@nullplus

Financial pride merupakan level keuangan pada diri seseorang yang sudah baik dan aman.

Ini artinya, seseorang pada level keuangan ini biasanya tidak akan merasa khawatir dengan kondisi finansialnya karena memiliki penghasilan yang baik atau lebih besar dari sebelumnya dan memiliki sedikit pengeluaran.

Pengeluaran seseorang di level financial pride biasanya sudah terukur, yakni untuk kebutuhan, membayar tagihan, dana darurat, tabungan, dan investasi. Seseorang dalam level financial pride pun tak perlu khawatir jika ingin membeli barang-barang mahal karena kemampuan keuangannya mampu mengakomodir hal tersebut.

5. Financial wellbeing

ilustrasi sukses (unsplash.com/@doran_erickson)

Level keuangan tertinggi adalah financial wellbeing. Ini adalah kondisi seseorang yang sudah memiliki penghasilan lumayan besar dan tidak merasa kesulitan dalam memenuhi kebutuhan, baik di masa kini maupun masa depan.

Jika kamu merasa seperti itu maka selamat, kamu adalah seseorang dalam level financial wellbeing!

Pada level ini, kamu telah bisa mengelola keuangan tanpa merasakan kesulitan sedikit pun. Kamu juga sudah memenuhi pos pengeluaran untuk dana darurat dan asuransi dengan aman.

Masa depanmu pun terjamin karena kamu telah merencanakannya dengan matang. Semua hal mulai dari tabungan, investasi, hingga dana pensiun telah kamu siapkan dengan paripurna.

Pada level ini, kamu pun tak perlu wara-wiri memperkenalkan dirimu ke khalayak karena kamu bersikap low profile. Alih-alih sibuk dengan kekayaan, kamu justru sanggup menikmati hidup dengan menjadi diri sendiri.

Nah, itu dia lima jenis level keuangan yang bisa dimiliki seseorang. Ada di manakah kamu?

6. FAQ

Ilustrasi keuangan (freepik.com/freepik)

1. Apa saja lima level keuangan yang dimaksud?

Lima level keuangan menurut artikel ini adalah Financial Ignorance, Financial Anxiety, Financial Maturity, Financial Pride, dan Financial Wellbeing. Setiap level menunjukkan seberapa baik seseorang dalam mengelola keuangannya.

2. Kenapa penting tahu level keuangan diri sendiri?

Mengetahui level keuangan membantu kamu memahami posisi keuangan saat ini. Dengan begitu, kamu bisa membuat langkah yang tepat untuk memperbaiki dan meningkatkan kondisi finansial ke level yang lebih aman.

3. Apa ciri orang yang masih berada di level Financial Ignorance?

Biasanya belum peduli pada pengelolaan uang, sering menghabiskan penghasilan tanpa menabung, dan mudah tergoda gaya hidup konsumtif. Akibatnya, sulit menyiapkan dana darurat atau menghadapi keadaan tak terduga.

4. Apa perbedaan antara Financial Maturity dan Financial Pride?

Pada level Financial Maturity, seseorang sudah mulai mengatur keuangan dengan bijak, tapi belum sepenuhnya stabil. Sedangkan pada level Financial Pride, kondisi keuangan sudah aman, punya tabungan, investasi, dan bisa memenuhi kebutuhan tanpa khawatir.

5. Bagaimana cara naik ke level keuangan yang lebih tinggi?

Mulailah dengan memahami posisi keuanganmu sekarang. Buat rencana keuangan sederhana, kurangi utang konsumtif, sisihkan dana darurat, dan mulai berinvestasi. Konsistensi dan kesadaran finansial adalah kunci untuk naik level.

Editorial Team