Jakarta, IDN Times – Selama ini banyak gembar-gembor kalau mobil atau kendaraan listrik akan jadi solusi defisit minyak dan gas (migas). Bahkan banyak produsen otomotif berlomba-lomba berebut menciptakan kendaraan listrik yang diklaim hemat dan ramah energi.
Tapi, para ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) tidak setuju kalau kendaraan atau mobil listrik bisa maksimal dalam mengurangi defisit migas. Kenapa demikian?