Kepala BPH Migas dan Ketua Komisi XII DPR RI Pastikan Pasokan BBM di Bangka Belitung dalam Kondisi Aman (dok. Pertamina Patra Niaga)
Dalam kesempatan itu, Wahyudi juga menekankan pentingnya penyaluran bahan bakar minyak (BBM) yang mengacu pada sistem dan regulasi yang telah disiapkan BPH Migas. Menurutnya, sektor pertanian, nelayan, pelayanan umum, serta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) perlu dilayani melalui mekanisme yang baik agar manfaatnya dapat dirasakan secara optimal.
“Dalam hal pertanian, layanan umum, UMKM, dan nelayan harus mengacu kepada sistem yang telah disiapkan BPH Migas, yaitu XStar. Semua terkontrol dalam sistem dan resmi regulasinya agar kita semua memitigasi penyaluran BBM tepat sasaran tepat volume dan tepat manfaat,” ujarnya.
Selain meninjau IT Pangkal Balam, Wahyudi juga meninjau uji coba penyaluran BBM pada lembaga penyalur baru di Desa Nyelanding, Kecamatan Air Gegas, Kabupaten Bangka Selatan. Desa Nyelanding terletak di perbatasan antara Kabupaten Bangka Selatan dan Kabupaten Bangka Tengah, serta masuk dalam kategori Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T). Jarak Desa Nyelanding ke kabupaten terdekat adalah sekitar 60 kilometer (km) dan jarak penyalur BBM di kecamatan terdekat berjarak sekitar 20 km dari Desa Nyelanding.
Wahyudi menyampaikan, pemerintah terus berupaya mewujudkan keadilan sosial, khususnya dalam hal ketersediaan, kemudahan akses dan keterjangkauan harga BBM. Sebagai sumber energi lanjut Wahyudi, BBM memiliki peran sentral dalam mendukung aktivitas masyarakat dan perekonomian.
Wahyudi juga berharap agar penguatan distribusi energi dapat memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah kepulauan Bangka Belitung, khususnya Bangka Selatan. “Semoga usaha kita ini benar-benar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Bangka Selatan dan meningkatkan pendapatan masyarakat di sektor pertanian, perikanan, pelayanan umum, serta UMKM di wilayah setempat,” ujarnya.