Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Diketahui hingga September 2023, Bea Cukai turut berkontribusi Rp195,6 T atau 64,5 persen target APBN.
Rinciannya bea masuk tercatat sebesar Rp36,9 triliun atau naik 1,7 persen (yoy). Kenaikan ini disebabkan naiknya tarif efektif dan menguatnya kurs USD. Sementara itu, bea keluar tercatat sebesar Rp8,1 triliun atau turun 79,4 persen (yoy), karena penurunan harga crude palm oil (CPO) dan turunnya volume ekspor tembaga.
Penurunan juga terjadi di cukai yang terkumpul Rp150,5 triliun hingga bulan September 2023, akibat berkurangnya produksi rokok golongan I serta produksi MMEA dan EA. Tercatat, penurunan cukai hasil tembakau sebesar 5,4 persen (yoy), minuman mengandung etil alkohol (MMEA) 1,2 persen (yoy), dan etil alkohol (EA) 7,5 persen (yoy).