Produk Craft Sebelas Kopi yang dipamerkan dalam pameran kerajinan (Dokumentasi Pribadi)
Awalnya pula, Brian belum berniat menjadikan keisengannya itu sebagai bidang usaha lain. Hingga, momen itu muncul, Brian diminta menjadi ketua Rukun Tetangga (RT), di wilayahnya.
Dari sinilah, Brian sempat ditanyakan oleh warganya, kegiatan apa yang bisa membuat lingkungan menjadi lebih guyub.
"Saya bilang 'Yuk diajarin buat kerajinan'. Mulai lah kami buat kerajinan dari kertas itu. Warga berdatangan untuk berkegiatan menciptakan karya seni. Lumayan jumlahnya yang ikut, puluhan. Ibu-ibu dari lingkungan sekitar belajar menganyam dan sebagainya," terang Brian.
Ketika lingkungannya mulai berkembang, makin banyak ibu-ibu dari lingkungannya yang ingin belajar menganyam. Akhirnya, pelatihan yang diberikan Brian meluas hingga lingkungan Rukun Warga (RW).
Pun, sempat ada kebingungan ketika warga lingkungan Brian sudah menghasilkan banyak produk dari kerajinannya. Akhirnya, ada momen mereka untuk mengikuti pameran berskala Kabupaten. Kala itu, Dinas Koperasi Kabupaten Bogor, mengajak Craft Sebelas Kopi memamerkan karya seninya.
Ketika itu, produk yang dihasilkan oleh Craft Sebelas Kopi beragam, mulai dari kotak tisu, tempat jarum pentul, tas, vas bunga, dan lainnya. Tas menjadi fokus dari Craft Sebelas Kopi. Selain karena dipakai untuk keseharian, karya seni yang dikembangkan lewat tas juga beragam dan unik. Identitas dari tas yang diproduksi Craft Sebelas Kopi, begitu kental dengan nuansa etnik.
Harga tas yang dibanderol juga tak mahal, berkisar Rp150 ribu. Sempat ada tas pesanan khusus dari Singapura, dan harganya berbeda karena memang memiliki nilai seni tak biasa. Kala itu, Brian membanderolnya di angka Rp1.000.000.
"Kami sempat bingung nih, mau disalurkan ke mana, dijual ke mana? Akhirnya, ada tawaran dari Dinas Koperasi, kami ikut pameran. Dari skala kecil, kemudian diajak ke yang lebih besar. Alhamdulillah akhirnya bisa dikenal, bahkan sampai ke negara lain di Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, bahkan hingga Korea Selatan," ujar Brian.
Dari momen inilah, Brian akhirnya mematenkan Craft Sebelas Kopi. Dia membangun galeri di rumahnya sebagai wadah dan lokasi untuk warganya belajar kerajinan, hingga memasarkannya.
"Saya pinjam ke BRI waktu itu, untuk membangun galerinya yang kini ada di depan rumah," kata Brian.