Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi orang ramai belanja
ilustrasi orang ramai belanja (pexels.com/Gül Işık)

Intinya sih...

  • Terlalu fokus diskon tanpa hitung marginKesalahan paling sering adalah memberi diskon besar tanpa perhitungan matang. Penjualan memang naik, tapi keuntungan nyaris tidak ada, bahkan bisa merugi.

  • Promo tidak punya tujuan yang jelasBanyak promo dibuat hanya karena “momen liburan”. Sebelum promo berjalan, tentukan tujuan spesifik untuk membuat promo lebih terarah dan terukur.

  • Stok dan operasional tidak siapPromo sukses tapi stok habis atau pengiriman lambat justru merusak kepercayaan pelanggan. Pastikan stok, sistem order, dan tim siap menghadapi lonjakan permintaan sebelum promo diluncurkan.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Promo liburan sering terlihat sebagai momen emas untuk mendongkrak penjualan. Antusiasme pasar tinggi, konsumen lebih impulsif, dan kompetitor sama-sama agresif. Namun, di balik peluang besar itu, banyak pebisnis justru melakukan kesalahan yang merugikan tanpa disadari.

Masalahnya, promo liburan sering dijalankan terburu-buru. Fokus hanya pada ramai dan cepat laku, tanpa strategi jangka pendek dan dampak setelah promo berakhir. Agar tidak jatuh di lubang yang sama, penting memahami kesalahan umum berikut dan cara menghindarinya.

1. Terlalu fokus diskon tanpa hitung margin

ilustrasi promo akhir tahun (pexels.com/Tamanna Rumee)

Kesalahan paling sering adalah memberi diskon besar tanpa perhitungan matang. Penjualan memang naik, tapi keuntungan nyaris tidak ada, bahkan bisa merugi.

Cara menghindarinya adalah dengan menghitung ulang margin sejak awal. Tentukan batas aman diskon, lalu sesuaikan dengan tujuan promo, apakah untuk cash flow, cuci gudang, atau akuisisi pelanggan baru.

2. Promo tidak punya tujuan yang jelas

ilustrasi manfaatkan promo dengan bijak (pexels.com/Antoni Shkraba Studio)

Banyak promo dibuat hanya karena “momen liburan”. Akibatnya, strategi jadi kabur dan hasil sulit dievaluasi.

Sebelum promo berjalan, tentukan tujuan spesifik. Apakah ingin menaikkan repeat order, mengenalkan produk baru, atau menghabiskan stok lama. Tujuan yang jelas membantu promo lebih terarah dan terukur.

3. Stok dan operasional tidak siap

ilustrasi bisnis kafe (pexels.com/Quang Nguyen Vinh)

Promo sukses tapi stok habis atau pengiriman lambat justru merusak kepercayaan pelanggan. Ini kesalahan fatal yang sering dianggap sepele.

Cara menghindarinya adalah menyelaraskan promo dengan kapasitas operasional. Pastikan stok, sistem order, dan tim siap menghadapi lonjakan permintaan sebelum promo diluncurkan.

4. Mengabaikan pengalaman pelanggan

ilustrasi pria belanja (pexels.com/Drazen Zigic)

Sebagian pebisnis hanya fokus pada angka penjualan. Padahal, pengalaman buruk saat promo bisa membuat pelanggan tidak kembali.

Komunikasi yang jelas, pelayanan responsif, dan proses transaksi yang rapi jauh lebih penting dari sekadar diskon besar. Pengalaman positif membuat promo berdampak jangka panjang.

5. Tidak menyiapkan strategi setelah promo berakhir

ilustrasi bisnis sepi (pexels.com/Pavlo Luchkovski)

Banyak bisnis kembali sepi begitu promo selesai. Ini terjadi karena tidak ada rencana lanjutan untuk mempertahankan pelanggan baru.

Cara menghindarinya adalah menyiapkan follow-up sejak awal. Misalnya lewat penawaran khusus repeat order, database pelanggan, atau konten yang menjaga hubungan setelah promo selesai.

Pada akhirnya, promo liburan bukan sekadar soal ramai dan cepat laku. Tanpa strategi yang tepat, promo justru bisa jadi bumerang bagi bisnis.

Pebisnis yang cermat melihat promo sebagai alat, bukan tujuan akhir. Dengan perhitungan matang dan fokus jangka panjang, promo liburan bisa benar-benar menguntungkan, bukan sekadar euforia sesaat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team