Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
default-image.png
Default Image IDN

Jakarta, IDN Times – Para menteri keuangan Kelompok Tujuh (G7) telah menghasilkan keputusan besar dalam pertemuan mereka di London, Inggris, pada Sabtu (5/6/2021).

Dalam pertemuan itu mereka sepakat untuk mendukung pajak minimum global setidaknya 15 persen yang akan diterapkan pada perusahaan multinasional. Kelompok G7 juga setuju bahwa perusahaan terbesar harus membayar pajak di tempat mereka menghasilkan penjualan, dan bukan hanya di tempat mereka mendirikan perusahan.

G7 merupakan kelompok yang terdiri dari tujuh negara dengan ekonomi besar yang dianggotai Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat (AS).

1. Kesepakatan bersejarah

Ilustrasi dolar AS ( ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)

Menteri keuangan Inggris Rishi Sunak mengumumkan kesepakatan itu dalam sebuah video yang diposting di Twitter pada Sabtu. Dalam video itu ia mengatakan para menteri keuangan G7 telah mencapai kesepakatan bersejarah.

“Para menteri keuangan G7 mencapai kesepakatan bersejarah untuk mereformasi sistem pajak global agar sesuai dengan era digital global dan, yang terpenting, untuk memastikan bahwa itu adil sehingga perusahaan yang tepat membayar pajak yang tepat di tempat yang tepat,” katanya, menurut CNN.

2. Pernyataan Menkeu AS

Menteri Keuangan AS Janet Yellen (Wikimedia/By Federalreserve - BKLM4457)

Kesepakatan itu dibuat selama pertemuan para menteri keuangan G7 di London, yang dihadiri oleh Menteri Keuangan AS Janet Yellen. AS merupakan negara yang mengusulkan aturan pajak baru tersebut.

Dalam pertemuan di London itu, Yellen mencari dukungan untuk upaya Pemerintahan Presiden Joe Biden yang bertujuan untuk mencegah perusahaan-perusahaan Amerika untuk menghindari pajak dengan mengalihkan keuntungan ke luar negeri tersebut.

Yellen mengatakan bahwa perjanjian itu adalah komitmen yang signifikan dan belum pernah terjadi sebelumnya dari ekonomi terkaya di dunia itu.

“Para Menteri Keuangan G7 telah membuat komitmen yang signifikan dan belum pernah terjadi sebelumnya hari ini yang memberikan momentum luar biasa untuk mencapai pajak minimum global yang kuat dengan tarif setidaknya 15 persen,” tulis Yellen dalam pernyataannya.

“Pajak minimum global itu akan mengakhiri perlombaan-ke-bawah dalam perpajakan perusahaan, dan memastikan keadilan bagi kelas menengah dan pekerja di AS dan di seluruh dunia,” katanya lagi, seraya menambahkan bahwa pajak itu juga akan meratakan lapangan bermain untuk bisnis dan mendorong negara-negara untuk bersaing dengan dasar yang positif, seperti mendidik dan melatih tenaga kerja dan berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan dan infrastruktur.

3. Menargetkan Apple sampai Facebook

Pendiri Facebook Mark Zuckerberg (Facebook.com/Zuck)

Raksasa teknologi seperti Apple, Facebook dan Google mungkin akan terpengaruh oleh aturan tersebut. Namun demikian, AS bukan satu-satunya negara yang menargetkan perusahaan-perusahaan besar itu.

Berbagai pemerintahan asing telah lama mengeluh bahwa perusahaan digital besar harus membayar mereka lebih banyak dalam bentuk pajak. Beberapa negara bahkan baru-baru ini meloloskan pajak yang secara khusus menargetkan pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut, termasuk yang berbasis di AS seperti Facebook, Google dan Amazon.

Menanggapi ini, Nick Clegg, wakil presiden Facebook untuk urusan global, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa perusahaan telah lama menyerukan reformasi aturan pajak global dan menyambut kemajuan penting yang dibuat di G7.

“Kami ingin proses reformasi pajak internasional berhasil dan menyadari ini bisa berarti Facebook membayar lebih banyak pajak, dan di tempat yang berbeda,” jelas Clegg.

Google, melalui juru bicaranya José Castaneda, juga mengatakan sangat mendukung pekerjaan yang dilakukan untuk memperbarui aturan pajak internasional, dan berharap negara-negara itu terus bekerja sama untuk memastikan kesepakatan yang seimbang dan tahan lama yang bisa segera diselesaikan

Sementara juru bicara Amazon mengatakan yakin upaya yang dipimpin Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) akan membawa hasil baik untuk dunia.

“Kami percaya proses yang dipimpin OECD yang menciptakan solusi multilateral akan membantu membawa stabilitas pada sistem pajak internasional. Perjanjian oleh G7 menandai langkah maju yang disambut baik dalam upaya mencapai tujuan ini. Kami berharap untuk melihat diskusi terus berlanjut dengan aliansi G20 dan Kerangka Inklusif yang lebih luas,” ujarnya.

Editorial Team