Jakarta, IDN Times - Faruk Hadomi (39 tahun) sudah mulai beraktivitas sejak pukul 03.00 WIB setiap hari. Bersama tiga karyawannya, ia mulai menyikat 70 sapi perahnya, memberi mereka pakan hingga memeras susu mereka. Faruk adalah generasi ketiga yang menjalankan usaha keluarga ini. Peternakan sapi perah rintisan kakek neneknya ini diberi nama CV Simpati atau Faruk Milk.
"Orang tua punya sapi udah turun-temurun. Saya udah generasi ketiga. Dari zaman Belanda udah ada," kata Faruk kepada IDN Times di peternakannya di Pondok Rangon, Cipayung, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
Ini adalah kisah sukses Faruk mengelola peternakan sapi perah hingga omzet Rp200 juta per bulan.