Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
2aa53c5f-da88-4c29-8b78-01cd40c1b731.jpeg
PNM membangun ekosistem usaha di tingkat akar rumput hingga berhasil membentuk 1.024 klasterisasi usaha bagi nasabahnya di seluruh Indonesia. (dok. PNM)

Intinya sih...

  • Cakupan sektor klasterisasi usaha mencakup olahan makanan, kriya, pertanian, jasa, dan perdagangan.

  • PNM membantu nasabah berkembang dengan pendampingan berkelanjutan melalui pelatihan literasi keuangan dan manajemen usaha.

  • Klasterisasi PNM memperkuat usaha dan membantu perempuan menjadi berdaya secara ekonomi di banyak daerah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pertumbuhan UMKM di Indonesia selama ini sering dihadapkan pada persoalan klasik yaitu akses permodalan tersedia, namun kemampuan pengusaha untuk mengelola bisnis dan memperluas pasar masih terbatas. Pola ini berubah ketika pendekatan pemberdayaan berbasis komunitas mulai dijalankan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM). 

PNM membangun ekosistem usaha di tingkat akar rumput hingga berhasil membentuk 1.024 klasterisasi usaha bagi nasabahnya di seluruh Indonesia.

1. Cakupan sektor klasterisasi usaha

PNM membangun ekosistem usaha di tingkat akar rumput hingga berhasil membentuk 1.024 klasterisasi usaha bagi nasabahnya di seluruh Indonesia. (dok. PNM)

Klasterisasi usaha PNM saat ini mencakup berbagai sektor seperti olahan makanan, kriya, pertanian, hingga jasa dan perdagangan. Inisiatif ini merupakan bagian dari program Pengembangan Kapasitas Usaha (PKU), yaitu pendampingan berkelanjutan melalui pelatihan literasi keuangan, manajemen usaha, pemasaran digital, peningkatan kualitas produk, dan fasilitasi perizinan. 

Melalui PKU, pembiayaan tidak berhenti pada pemberian modal, melainkan diwujudkan dalam peningkatan keterampilan usaha para nasabah.

2. Membantu nasabah berkembang

PNM memberikan pelatihan dan literasi digital kepada nasabah binaan. (dok. PNM)

Sekretaris Perusahaan PNM, Dodot Patria Ary, menegaskan bahwa tujuan utama klasterisasi usaha bukan hanya soal bisnis, tetapi bagaimana PNM hadir dan benar-benar membantu nasabah berkembang secara nyata dalam kehidupan sehari-hari.

“Yang paling membahagiakan bagi kami adalah melihat para nasabah tumbuh dengan percaya diri, mulai dari berani memasarkan produk, menerima pesanan lebih besar, sampai mampu membantu ekonomi keluarga. Ketika mereka merasa didampingi dan tidak berjalan sendiri, usaha mereka bukan hanya maju, tetapi hidup. Di situlah dampak pemberdayaan yang ingin kami hadirkan,” ujar Dodot pada keterangannya, (24/11).

3. Usaha makin kuat berkat klasterisasi

PNM terus berkomitmen dalam membangun ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan perempuan prasejahtera. (dok. PNM)

Dampaknya dirasakan langsung oleh para pengusaha, salah satunya Devita Wijayanti, nasabah PNM di Magelang. “Setelah pembinaan PNM, usaha lumpia saya berkembang pesat. Sekarang saya bisa kirim ke luar daerah dan jualan lewat media sosial,” ungkap Devita.

Ia kini mampu mencatat omzet Rp4–5 juta per bulan, meningkat dari sebelumnya Rp 1–2 juta, setelah menggunakan pembinaan untuk menunjang produksi.

Kisah Devita menunjukkan bahwa klasterisasi bukan hanya memperkuat usaha, tetapi membantu perempuan menjadi berdaya secara ekonomi. Di banyak daerah, klasterisasi juga berkembang menjadi sentra ekonomi lokal dan mitra industri. 

Pada akhirnya, multiplier effect atau efek domino baik pun tercipta bagi komunitas. (WEB)

#PNMuntukUMKM

#PNMPemberdayaanUMKM

#PNMPemberdayaanPerempuan 

Topics

Editorial Team