Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
20250613_191626.jpg
KMP Jatra II milik ASDP Indonesia Ferry siap berlayar perdana dari Gunungsitoli Kepulauan Nias ke Sibolga. (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times – Kapal Motor Penumpang (KMP) Jatra II milik PT ASDP Indonesia Ferry resmi memulai pelayaran perdananya dari Pelabuhan Angin, Gunungsitoli, Kepulauan Nias menuju Sibolga, Sumatra Utara, pada Jumat (13/6/2025). Kehadiran KMP Jatra II menambah armada transportasi laut untuk memperkuat konektivitas antarwilayah di Sumatra Utara, khususnya antara Pulau Nias dan Sumatra daratan.

Gubernur Sumatra Utara (Sumut), Bobby Nasution, menyambut baik beroperasinya KMP Jatra II yang membuka rute pelayaran baru antara Gunungsitoli dan Sibolga. Dia menilai, kehadiran kapal ini tidak hanya memperluas akses transportasi masyarakat, tetapi juga diharapkan mampu menekan tingginya biaya logistik di Kepulauan Nias.

"Tentu, efeknya pasti akan berbeda-beda. Tapi, penurunan ini pasti akan berdampak sekali (terhadap penurunan biaya logistik di Kepulauan Nias)," kata Bobby setelah peresmian KMP Jatra II di Pelabuhan Angin, Gunungsitoli, Kepulauan Nias.

Meski harga tiket KMP Jatra II relatif sama dengan kapal-kapal lainnya, Bobby menekankan tidak ada pungutan tambahan yang sering kali membebani penumpang. Dia mengaku telah memastikan ke pihak PT ASDP Indonesia Ferry untuk tidak memungut biaya retribusi yang dapat membebani masyarakat.

"Banyak biaya yang terpangkas. Sebenarnya kalau untuk harga tiketnya sama. Kurang lebih sama dengan kapal yang lain, tapi di sini tidak ada pungutan-pungutan, apapun tambahan-tambahan biaya yang lain," ujarnya.

1. Bobby minta Pelindo hapus biaya retribusi yang bebani masyarakat

Gubernur Sumatra Utara Bobby Nasution (kanan) dan Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo usai meresmikan rute pelayaran baru Sibolga-Gunungsitoli. (IDN Times/Amir Faisol)

Dia juga berharap pihak PT Pelindo sebagai pengelola pelabuhan agar turut mendukung kebijakan transportasi laut yang lebih terjangkau. Bobby menegaskan pentingnya meninjau kembali sejumlah biaya tambahan yang selama ini dianggap membebani masyarakat.

"Kami harapkan ke Pelindo, sebagai pengelola pelabuhan, harga-harga yang memberatkan, atau minimal diturunkan. Sebaiknya dihilangkan, kalau memang tidak ada aturan, yang harus menarik biaya-biaya seperti itu," ujar Bobby.

Keberadaan KMP Jatra II, menurut Bobby, merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk meningkatkan layanan transportasi laut yang aman, nyaman, dan terjangkau, bagi seluruh lapisan masyarakat.

Melalui pengoperasian kapal ini, pemerintah juga berharap dapat memangkas ketimpangan harga logistik antarwilayah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat kepulauan.

2. Sejalan dengan astacita Prabowo

Dirut PT ASDP Indonesia Ferry Heru Widodo. (IDN Times/Amir Faisol)

Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry, Heru Widodom meyakini dioperasikannya KMP Jatra II mampu menekan biaya logistik di Kepulauan Nias. Ia juga mengatakan, selama ini pihaknya mendapatkan keluhan biaya transportasi laut di Pulau Nias ini masih sangat mahal.

Dia mengatakan, pengoperasian KMP Jatra II rute Gunungsitoli-Sibolga ini sejalan dengan astacita Presiden Prabowo Subianto, seluruh elemen pemerintah, baik pusat, pemerintah daerah maupun BUMN bersinergi untuk memberikan pelayanan ke masyarakat.

"Saya kira keberadaan ASDP di sini nanti akan memberikan dampak positif ya, terutama dalam menyokong pertumbuhan ekonomi. Khususnya, kami ingin menekan harga kebutan pokok yang ada di Pulau Nias menjadi semakin turun," kata dia.

3. Upaya mendukung pengembangan daerah 3T

KMP Jatra II milik ASDP Indonesia Ferry siap berlayar perdana dari Gunungsitoli Kepulauan Nias ke Sibolga. (IDN Times/Amir Faisol)

Pada rute ini, ASDP akan mengoperasikan satu unit kapal dengan kapasitas penumpang mencapai 425 orang dan 100 unit kendaraan. Nantinya, jarak Sibolga-Gunungsitoli dapat ditempuh dalam waktu delapan hingga sembilan jam.

Namun, Direktur Operasi dan Transformasi PT ASDP Indonesia Ferry, Rio Lasse mengatakan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk menambah armada lagi bila disambut dengan tingginya animo masyarakat selama proses pengoperasiannya.

"Load factor juga tinggi, terus komunikasi dengan pelaku usaha itu juga meningkat, ada B2B yang bisa dibahas, kami siap untuk bisa mengembangkan kapal tambahan," kata dia.

Rio mengatakan, pembukaan rute pelayaran baru Sibolga-Gunungsitoli ini juga menjadi bagian dari komitmen perseroan dalam mendukung pengembangan kawasan daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) melalui peningkatan layanan transportasi laut.

Pembukaan rute baru ini juga sejalan dengan upaya pemerintah mendorong pemerataan ekonomi dan konektivitas antarwilayah di Indonesia.

"Jadi misi utamanya itu tidak hanya sekadar taruh kapal. Tapi ini bisa membuka apa namanya, pergerakan pariwisata, (biaya) logistik juga biaya bisa ditekan," kata dia.

Editorial Team