Pidato Kenegaraan Presiden Ri, Prabowo Subianto. (Tangkapan Layar Youtube IDN Times)
Sebelumnya dalam nota keuangan, Presiden Prabowo Subianto meminta agar BPI Danantara menyetorkan dana sebesar 50 miliar dolar Amerika Serikat (AS), atau sekitar Rp808,1 triliun (asumsi kurs Rp16.162 per dolar AS), dari total aset setiap tahun ke kas negara.
“Bisnis itu baik dan berhasil jika return on asset (ROA) sekitar 12 persen. Katakanlah konservatif 10 persen, atau untuk bangsa Indonesia cukup 5 persen. Saudara-saudara sekalian, aset yang dimiliki bangsa Indonesia melalui BUMN nilainya lebih dari 1.000 triliun dolar AS. Maka, BUMN seharusnya menyumbang minimal 50 miliar dolar kepada negara,” ujar Prabowo di Kompleks Parlemen, Jumat (15/5/2025).
Dengan kontribusi Danantara ke kas negara, Prabowo menargetkan APBN tidak lagi mengalami defisit pada 2027–2028. Karena cita-cita tersebut, ia pun menugaskan para menteri di Kabinet Merah Putih untuk menekan defisit APBN 2026 sekecil mungkin.
“Defisit ini ingin kita tekan sekecil mungkin. Harapan dan cita-cita saya adalah suatu saat, apakah di 2027 atau 2028, saya bisa berdiri di hadapan majelis ini, di podium ini, untuk menyampaikan bahwa kita berhasil memiliki APBN yang benar-benar tanpa defisit,” tegasnya.