Jakarta, IDN Times - Konsep hunian co-living makin digandrungi masyarakat, khususnya para millennial yang ada di kota-kota besar Indonesia. Konsep ini sejatinya bukanlah hal baru. Namun, pada 2010, tren co-living disebut telah kembali berkembang.
Dikutip dari situs resmi Rukita, co-living atau communal living adalah sebuah konsep tinggal di sebuah hunian bersama orang lain sebagai satu komunitas.
Hunian yang dimaksud bisa berupa rumah, bisa juga apartemen, yang ditempati bukan oleh satu keluarga, melainkan oleh beberapa orang yang masing-masing menempati satu kamar.
Co-founder & CEO Rukita Sabrina Soewatdy mengatakan, hunian co-living saat ini menarik permintaan yang cukup tinggi di kalangan anak muda. Hal itu tercermin dari setiap peluncuran Rukita co-living terbaru yang langsung sold out hanya dalam kurun waktu satu minggu.
"Ini memperlihatkan bahwa co-living memang banyak dicari kaum urban," kata Sabrina dalam wawancara khusus bersama IDN Times, belum lama ini.
Lantas, apa yang membuat konsep hunian co-living digandrungi millennial?