Jakarta, IDN Times - Inflasi yang terus meroket menyebabkan kekacauan di pasar saham. Sejumlah perusahaan mulai bersiap menghadapi kemungkinan terburuk dengan adanya pemutusan hubungan kerja para karyawannya.
Belum selesai pandemik COVID-19 melanda dunia, imbas invasi Rusia ke Ukraina pun menambah krisis ekonomi dan pangan serta energi akhir-akhir ini. Akibatnya, harga pangan melonjak tinggi hampir di seluruh negara.
“Prospek pekerjaan juga akan menjadi lebih buruk,” kata Profesor Ekonomi Universitas Johns Hopkins, Laurence Ball, dikutip dari CNBC, Sabtu (9/7/2022).