Jakarta, IDN Times – Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia melaporkan tingkat pengangguran Indonesia mencapai 5,83 persen atau sekitar 208,54 juta pada Februari 2022. Dari jumlah tersebut, sekitar 14 persen merupakan lulusan diploma atau sarjana.
Menurut CEO Arkademi, Hilman Fajrian, tingginya angka pengangguran bagi mereka yang sudah memiliki gelar sarjana disebabkan oleh kesenjangan antara studi yang diampu dengan keahilian yang dibutuhkan di dunia kerja.
“Saat ini, usia angkatan kerja dituntut untuk memiliki keahlian yang sesuai tren pasar kerja yang membutuhkan keahlian yang sering kali tidak kita temukan di pendidikan formal,” kata Hilman, dikutip dari keterangan tertulisnya pada Rabu (22/2/2023).