Pemandangan Gunung Fuji, Jepang (IDN Times/Anata)
Perusahaan Jepang telah mengucurkan investasi dan membuka bisnis di Myanmar sejak bertahun-tahun lalu ketika negara Asia Tenggara itu bangkit dari kekuasaan militer yang sudah berlangsung selama beberapa dekade.
Saat Suu Kyi memenangkan pemilu pada 2015, Kirin menghabiskan 560 juta dolar untuk membeli saham mayoritas di Myanmar Brewery, perusahaan bir terkemuka di negara itu.
Mitra bisnis lokalnya dan salah satu pemiliknya adalah Myanmar Economic Holdings Public Company Limited, sebuah perusahaan yang menurut Dewan Hak Asasi Manusia PBB dan lembaga lainnya, dimiliki dan dioperasikan oleh Tatmadaw, militer kuat negara itu.
“Kami memutuskan untuk berinvestasi di Myanmar pada 2015, percaya bahwa melalui bisnis kami, kami dapat memberikan kontribusi positif bagi masyarakat dan perekonomian negara saat memasuki masa penting demokratisasi,” kata Kirin, Jumat.
Selain Kirin, perusahaan Jepang lainnya juga telah banyak berinvestasi di Myanmar selama lebih dari satu dekade. Beberapa di antaranya termasuk Nissan, yang membuka fasilitas produksi di sana, sementara bank investasi Jepang Daiwa Securities dan Bursa Efek Tokyo digunakan untuk membantu membangun bursa pertama Myanmar.