Jakarta, IDN Times - Kepergian ekonom kenamaan bangsa, Kwik Kian Gie meninggalkan duka mendalam bagi banyak pihak, tak terkecuali untuk Jeffrey A Winters, seorang ilmuwan politik asal Universitas Northwestern, Amerika Serikat (AS). Duka mendalam yang muncul tidak lepas dari persahabatan antara Jeffrey dan Kwik. Pertemuan pertama Jeffrey dengan Kwik terjadi pada 1998, saat dirinya tengah melakukan penelitian doktoral di Jakarta.
Pertemuan itu bukan sekadar pertemuan biasa. Jeffrey yang kala itu fokus meneliti oligarki di Indonesia terlibat banyak diskusi soal politik dan ekonomi Indonesia dengan Kwik. Jeffrey tak selamanya sepaham dengan Kwik yang disebutnya sebagai sosok dengan pengetahuan luar biasa. Namun, perbedaan itu yang kemudian membuat dua sosok beda kebangsaan tersebut memiliki kesepahaman pandangan.
"Beliau berbagi wawasan yang tak terhitung jumlahnya, mengoreksi secara brutal gagasan saya yang keliru bila perlu, dan membantu mengarahkan penelitian saya ke arah yang benar. Beliau memiliki pemikiran yang tajam dan kritis serta selera humor dan ironi yang tinggi," kata Jeffrey dalam catatannya, dikutip IDN Times, Selasa (29/7/2025).