Jakarta, IDN Times - Tahun 2019 menjadi tahun yang berat bagi industri perbankan, salah satunya PT Bank Tabungan Negara Tbk. Emiten berkode saham BBTN tersebut harus mengalami penurunan laba yang drastis yakni sebesar 92,55 persen menjadi Rp209,26 miliar, padahal tahun 2018 BTN mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,81 triliun.
"Persiapan implementasi PSAK 71 dan meningkatnya cost of fund kita di 2019 lalu," kata Direktur Utama BTN Pahala N Mansury di Jakarta, Senin (17/2).
Dalam PSAK tersebut, bank harus memiliki cadangan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) yang memadai dengan coverage harus di atas 100 persen di awal 2020.