Laba Q2 Meroket Tembus US$11,5 Miliar, Shell Gaspol Buyback Saham

Jakarta, IDN Times - Shell melaporkan laba kuartal kedua sebesar 11,5 miliar dolar AS atau setara Rp171,5 triliun. Angka tersebut naik signifikan dari perolehan kuartal sebelumnya. Kontribusi pendapatan pada kuartal kedua berasal dari pendapatan tiga kali lipat laba penyulingan dan perdagangan gas dunia yang tengah mengalami penigkatan.
Seperti dilansir dari Reuters pada Kamis (28/7/2022), Shell juga mengumumkan program pembelian kembali saham sebesar 6 miliar dolar AS untuk kuartal saat ini. Namun, Shell memutuskan untuk tidak menaikkan angka dividennya sebesar 25 sen per saham.
1. Shell buyback 8,5 miliar dolar AS saham pada paruh pertama tahun 2022
Sementara itu, pemulihan permintaan yang cepat setelah berakhirnya lockdown pandemi dan lonjakan harga energi yang didorong oleh invasi Rusia ke Ukraina telah meningkatkan keuntungan bagi perusahaan energi yang telah berjuang dalam saat mengalami penurunan bisnis selama dua tahun.
Shell membeli kembali 8,5 miliar dolar AS saham pada paruh pertama tahun 2022. Pembelian saham kembali oleh perusahaan diketahui lebih tinggi dari perkiraan.
"Latar belakang harga minyak yang kuat telah membantu Shell memberikan serangkaian hasil blockbuster. Dividen mungkin tetap sama, tetapi program pembelian kembali saham adalah berita positif bagi pemegang saham," kata Stuart Lamont, manajer investasi di Brewin Dolphin.
2. Saham Shell sendiri naik 0,9 persen pada pembukaan perdagangan di London
Saham Shell sendiri naik 0,9 persen pada pembukaan perdagangan di London. Saingan dari TotalEnergies ini juga melaporkan pada Kamis (28/7/2022) rekor laba senilai 9,8 miliar dolar AS pada kuartal tersebut. Perolehan laba yang signfikan membuat program pembelian kembali saham perusahaan cepat untuk dilakukan.
Harga minyak dan gas tetap tinggi pada kuartal kedua 2022 dengan patokan minyak mentah Brent rata-rata sekitar 114 dolar AS per barel. Benchmark harga gas alam Eropa dan harga gas alam cair (LNG) global rata-rata tertinggi sepanjang masa pada kuartal kedua 2022.
3. Volume pencairan LNG Shell mencapai 7,66 juta ton pada kuartal kedua
Laba yang telah disesuaikan kuartal kedua 2022 milik Shell juga naik menjadi 11,47 miliar dolar AS. Angka tersebut di atas perkiraan senilai 11 miliar dolar AS oleh analis dalam jajak pendapat yang disediakan oleh perusahaan beberapa waktu lalu. Laba perusahaan naik dari 5,5 miliar dolar AS setahun sebelumnya dan dari 9,1 miliar dolar AS pada kuartal pertama 2022.
Margin laba penyulingan Shell naik tiga kali lipat pada kuartal kedua 2022 menjadi 28 dolar AS per barel. Shell menyatakan utilisasi kilang akan meningkat menjadi 90-98 persen pada kuartal ketiga, dibandingkan dengan angka 84 persen pada kuartal kedua. Produksi migas pada kuartal II turun 2 persen dari kuartal sebelumnya menjadi 2,9 juta barrels of oil equivalent per day (boepd).
Volume pencairan LNG Shell mencapai 7,66 juta ton pada kuartal kedua, turun dari 8 juta pada kuartal sebelumnya. Volume diperkirakan turun menjadi antara 6,9-7,5 juta pada kuartal ketiga karena pemogokan di situs Prelude Australia dan upaya pemeliharaan.
Shell menggunakan lonjakan pendapatan tunai untuk lebih mengurangi utangnya, yang mencapai 46,4 miliar dolar AS pada akhir Juni dibandingkan dengan 48,5 miliar dolar AS tiga bulan sebelumnya. Rasio utang terhadap kapitalisasi, atau gearing, turun menjadi 19,3 persen.