Ilustrasi kemiskinan (Pixels.com/Timur Weber)
Jika mengacu data BPS, tren tingkat kemiskinan hingga Maret 2024 mengalami penurunan setelah sempat naik di saat pandemik COVID-19.
Secara tren, angka kemiskinan terus menurun atau lebih rendah dibanding Maret 2023 yang mencapai 25,90 juta penduduk atau sekitar 9,36 persen.
Berdasarkan daerah tempat tinggal, pada periode Maret 2023–Maret 2024, jumlah penduduk miskin perkotaan turun sebesar 0,1 juta orang, sedangkan di perdesaan turun 0,58 juta orang.
Persentase kemiskinan di perkotaan turun dari 7,29 persen menjadi 7,09 persen. Sementara itu, di perdesaan turun dari 12,22 persen menjadi 11,79 persen.
Sedangkan, garis kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp582.932 kapita per bulan. Komposisinya Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp433.906 (74,44 persen) dan Garis Kemiskinan Bukan Makanan sebesar Rp149.026 (25,56 persen).
Pada Maret 2024, rata-rata rumah tangga miskin di Indonesia memiliki 4,78 orang anggota rumah tangga. Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga secara rata-rata adalah sebesar Rp2.786.415 rumah tangga miskin per bulan.