Pada awal pembahasannya 2021 silam, Bukit Algoritma dielu-elukan sebagai Silicon Valley-nya Indonesia. Mengutip The Balance, Silicon Valley merupakan pusat dari banyak perusahaan teknologi inovatif yang berasal dari AS.
Berlokasi di selatan San Fransisco, California, Silicon Valley menjadi rumah dari 2.000 perusahaan teknologi. Itu sekaligus menjadikannya sebagai wilayah dengan pemusatan perusahaan teknologi terpadat di dunia.
Kedekatan yang terjadi dengan pemasok, pelanggan, dan penelitian mutakhir, menjadikan Silicon Valley sebagai kawah candradimuka yang mampu memberikan keunggulan kompetitif bagi masing-masing perusahaan di dalamnya.
Kebanyakan perusahaan teknologi di Silicon Valley merupakan pemimpin di masing-masing industri mereka, baik di sektor perangkat lunak, media sosial, dan fungsi internet lainnya.
Bukan hanya itu, perusahaan teknologi di Silicon Valley juga memproduksi banyak hal canggih lainnya seperti laser, serat optik, robot, dan peralatan medis.
Itulah mengapa pada akhirnya Silicon Valley mampu menciptakan sebuah pusat bagi perusahaan teknologi inovatif mendapatkan keuntungan dalam jumlah besar.
Dengan demikian, Silicon Valley bakal mencipatkan lebih banyak lapangan kerja, menyumbang lebih banyak pajak, dan memberikan harga saham yang lebih tinggi.
Selain itu, keberadaan Silicon Valley juga mampu memberikan AS sebuah keunggulan komparatif dibandingkan negara lain.
Kemudian, apakah Bukit Algoritma bakal bisa meniru Silicon Valley seperti ini? Dalam pernyataannya kepada IDN Times, Budiman menyatakan pihaknya memiliki keinginan Indonesia mampu menghadapi Revolusi Industri 4.0 melalui satu lokasi yang dapat menjadi pelopor transformasi digital secara besar-besaran.
Budiman yakin, Bukit Algoritma bisa menjadi pelopor tersebut dan sedikit banyak memiliki nuansa seperti Silicon Valley di AS.
"Tahap pertama itu tiga tahun, 353 hektare, untuk science dan theme park, pusat-pusat riset, pusat-pusat bisnis, pusat-pusat bisnis teknologi kesehatan, kemudian hub leisure park, kemudian semacam medical city dan pusat neuroscience dan biotek kemudian penginapan, kemudian plaza wisata teknologi," jelas dia.