Bicara tentang pertambangan, sudah pasti tidak dapat dipisahkan dengan pembahasan mengenai lingkungan. Hal tersebut karena pertambangan merupakan kegiatan yang memanfaatkan sumber daya alam dalam proses operasionalnya sehingga akan memberikan dampak langsung terhadap lingkungan. Sayangnya, dampak lingkungan biasanya cenderung negatif, seperti penurunan produktivitas tanah, perubahan iklim mikro, dan terganggunya keanekaragaman hayati. Pemerintah telah menegaskan bahwa perusahaan pertambangan wajib melakukan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL) sebelum memulai kegiatan dan melakukan pemulihan lingkungan setelah kegiatan.
Sebagai perusahaan tambang yang mengedepankan prinsip berkelanjutan, PT Vale Indonesia telah menunjukkan komitmen untuk memenuhi persyaratan pemerintah tersebut dengan menyeimbangkan aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Komitmen tersebut berhasil menempatkan PT Vale Indonesia sebagai pionir dalam industri tambang dengan peningkatan signifikan dalam peringkat risiko ESG dan kepemimpinan pada sektor nikel Indonesia.
Bukan hanya berfokus untuk mendapatkan keuntungan melalui proses bisnisnya, PT Vale Indonesia juga menyebarkan upaya #MenambangKebaikan untuk membuktikan bahwa perusahaan tambang juga mampu berpartisipasi aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan. Perusahaan ini telah mengimplementasikan berbagai langkah strategis guna menunjukkan tanggung jawabnya dalam meminimalkan dampak terhadap lingkungan dan melestarikan alam untuk generasi mendatang. Terdapat tiga langkah yang dilakukan PT Vale untuk menjaga kualitas lingkungan. Apa saja?
