Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250912-WA0002.jpg
PT LBM Energi Indonesia Baru Batang tanam investasi di KEK Industropolis Batang (dok. KEK Industropolis Batang)

Intinya sih...

  • Kehadiran LBM di KEK Industropolis Batang membawa nilai lebih dari sekadar investasi, dengan target kapasitas 150.000 ton LFP dan 150.000 ton FP per tahun.

  • LBM memilih KEK Industropolis Batang karena kawasan ini memiliki posisi strategis, infrastruktur berkelas, serta dukungan ekosistem investasi yang kuat.

  • KEK Industropolis Batang kian tegak sebagai pusat industri hijau berkelas dunia, sekaligus motor penggerak EV Ecosystem dengan dukungan pemerintah daerah.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - PT LBM Energi Baru Indonesia Batang, perusahaan afiliasi global yang dikenal sebagai pemasok Lithium Iron Phosphate (LPF) nomor satu di dunia, memutuskan berinvestasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Jawa Tengah.

Dalam tahap pertama, LBM Energi Baru Indonesia Batang bakal berinvestasi senilai Rp1,5 triliun dengan membangun fasilitas di atas lahan seluas 31,72 hektare dan dibagi dalam tiga fase pengembangan.

"Kehadiran LBM di KEK Industropolis Batang adalah bukti nyata bahwa kawasan ini dipercaya oleh pemain global kelas dunia. Kami bangga Batang kini menjadi bagian penting dari rantai pasok energi baru dunia, sekaligus membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional," ujar Direktur Utama KEK Industropolis Batang, Ngurah Wirawan dalam pernyataan resminya, Jumat (12/9/2025).

1. Bukan sekadar investasi

Presiden Prabowo Subianto saat meresmikan KEK Industropolis Batang (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Kehadiran LBM di KEK Industropolis Batang membawa nilai lebih dari sekadar investasi. Fasilitas ini akan berorientasi penuh pada ekspor dengan target kapasitas 150.000 ton LFP dan 150.000 ton FP per tahun.

Tidak hanya itu, Industropolis Batang akan menjadi lokasi pusat riset dan pengembangan (R&D) LFP terbesar di Indonesia, menjadikannya episentrum lahirnya inovasi baterai hijau yang menopang ekosistem kendaraan listrik, kapal listrik, motor listrik, hingga sistem penyimpanan energi masa depan.

"Proyek ini diproyeksikan menyerap hingga 1.000 tenaga kerja lokal, dengan rencana operasional pada Juni 2026," kata Ngurah.

2. Alasan LBM pilih KEK Industropolis Batang

KITB kini berstatus KEK Industropolis Batang (dok. KITB)

LBM memilih KEK Industropolis Batang sebagai lokasi investasi bukan tanpa alasan. CEO LBM Energi Baru Indonesia Batang, Washington Feng menjelaskan, KEK Industropolis Batang memiliki banyak keuntungan yang bisa membantu pihaknya menciptakan inovasi.

"Kami memilih KEK Industropolis Batang karena kawasan ini memiliki posisi strategis, infrastruktur berkelas, serta dukungan ekosistem investasi yang kuat. Dari Batang, kami akan menghadirkan pusat produksi sekaligus inovasi energi baru yang mampu menjawab kebutuhan pasar global," ujar Washington.

3. KEK Industropolis Batang tegaskan posisi pusat industri hijau kelas dunia

Presiden Prabowo Subianto saat berkunjung ke KEK Industropolis Batang (Biro Pers Sekretariat Presiden/Muchlis Jr)

Dengan langkah ini, KEK Industropolis Batang kian tegak sebagai pusat industri hijau berkelas dunia, sekaligus motor penggerak EV Ecosystem – wadah pertemuan investasi internasional, teknologi mutakhir, dan talenta unggul Indonesia menuju masa depan energi baru.

"Investasi ini bukan hanya membawa teknologi dan modal global ke Batang, tetapi juga membuka peluang besar bagi masyarakat lokal untuk tumbuh bersama. Pemerintah daerah berkomitmen mendukung penuh melalui peningkatan kualitas SDM, penguatan infrastruktur, serta kolaborasi lintas sektor agar manfaat investasi dapat dirasakan secara merata oleh masyarakat Batang," tutur PJ Sekda Kabupaten Batang, Sri Purwaningsih.

Editorial Team