Jakarta, IDN Times - Mantan bos grup Samsung, Lee Kun-hee pada Minggu (25/10/2020) meninggal di rumah sakit di Korea Selatan. Kun-hee wafat di usia 78 tahun dan disaksikan anggota keluarga terdekatnya, termasuk putranya, Jay Y. Lee yang sedang dibui karena tersangkut skandal penyuapan.
Stasiun berita Channel News Asia hari ini melaporkan Kun-hee memiliki peranan sangat penting bagi Samsung lantaran di bawah kepemimpinannya perusahaan keluarga itu menjelma menjadi produsen ponsel dan chip memori terbesar di dunia. Kontribusi penjualan produk Samsung bahkan menyumbang 1/5 ke Produk Domestik Bruto (PDB) Negeri Ginseng.
Atas semua pencapaian itu, maka tak heran Kun-hee menjadi konglomerat terkaya di Korsel dan pengusaha yang paling berpengaruh. Menurut laporan Majalah Forbes, Kun-hee diperkirakan memiliki kekayaan mencapai US$21 miliar atau setara Rp310 triliun.
"Dengan sangat sedih, kami mengumumkan wafatnya Lee Kun-hee, Presiden Samsung Elektronik. Presiden Lee merupakan seorang visioner yang mengubah Samsung menjadi inovator unggulan dan pembangkit industri terkemuka dari yang semula bisnis lokal. Semua warisannya akan menjadi abadi," demikian pernyataan tertulis dari Samsung pada hari ini.
Sebagai konglomerat terkaya di Korsel, hubungan dan pengaruhnya pun sampai merambah Istana Kepresidenan. Kun-hee terpaksa mundur dari kursi pimpinan tahun 2008 lalu lantaran tersangkut kasus korupsi dan penggelapan pajak. Kini putera Kun-hee, Jay juga tersangkut kasus serupa. Bagaimana awal mula skandal itu terungkap?